Suara.com - Selain Covid-19, Amerika Serikat saat ini sedang dilanda aksi protes akibat kematian George Flyod karena tindakan oknum polisi. Aksi protes tersebut juga berujung pada kerusuhan dan bentrok antara para pengunjuk rasa dan aparat.
Menyadur BBC News, Minggu (30/05), Amerika Serikat telah memutuskan untuk memberlakukan jam malam di kota-kota AS untuk membendung kerusuhan yang dipicu oleh kematian seorang pria kulit hitam dalam tahanan polisi.
Protes yang sangat damai belakangan berubah menjadi kekerasan di banyak daerah, banyak mobil dan gedung-gedung dibakar, bahkan polisi anti huru hara menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk menghalau demonstran.
Hingga kini, demonstrasi besar yang menuntut keadilan atas kematian George Flyod telah terjadi di setidaknya 30 kota di seluruh AS.
Polisi Los Angeles menembakkan peluru karet ketika mereka mencoba membubarkan kerumunan yang melemparkan botol dan membakar mobil patroli mereka.
Di New York, sebuah video menunjukkan mobil polisi melaju ke kerumunan demonstran. Namun walikota Bill de Blasio mengatakan kerusuhan tidak dipicu oleh tindakan polisi tersebut, tetapi Perwakilan Kongres Alexandria Ocasio-Cortez mengatakan komentarnya itu tidak dapat diterima dan dia seharusnya tidak membuat pernyataan tersebut.
Di Chicago, pengunjuk rasa melemparkan batu ke arah petugas anti huru-hara kemudian dibalas oleh petugas dengan menembakkan gas air mata. Beberapa orang ditangkap dalam aksi di kota tersebut.
Di Atlanta, di mana bangunan dirusak pada hari Jumat (29/05), jam malam dan keadaan darurat diumumkan di beberapa daerah untuk melindungi warga sekitar.
Di Minneapolis, kota yang menjadi tempat kejadian Flyod meninggal juga terjadi kerusuhannya. Sekitar 700 petugas National Guard dikerahkan untuk membantu polisi di Minneapolis dan mereka bertindak cepat untuk menegakkan jam malam yang diberlakukan di sana.
Baca Juga: Protes George Floyd, Demonstran Bentrok dengan Polisi di Depan Gedung Putih
National Guard sendiri adalah pasukan cadangan militer yang dapat dipanggil oleh presiden AS atau gubernur negara bagian untuk membantu mengamankan keadaan darurat domestik di wilayah tersebut.
Selama dua hari berturut-turut, para demonstran melakukan aksi di depan para petugas National Guard di luar Gedung Putih di Washington, DC.
Di Philadelphia juga menerapkan jam malam, 13 petugas polisi terluka dan setidaknya 35 orang ditangkap ketika toko dijarah, mobil polisi dibakar dan bangunan dirusak. Jam malam juga diberlakukan di Portland dan Louisville, dan di kota-kota lain.
Aksi demonstrasi di kota-kota tersebut dipicu oleh seorang mantan polisi bernama Derek Chauvin yang dituduh membunuh pria bernama George Floyd berusia 46 tahun, di Minneapolis.
Mantan polisi berkulit putih tersebut akan menghadapi pengadilan pada hari Senin (01/06).
Dalam rekaman video, Mr Chauvin terlihat berlutut di leher Mr Floyd selama beberapa menit pada hari Senin (25/05). Mr Floyd berulang kali mengatakan bahwa ia tidak dapat bernapas namun tidak digubris oleh sang polisi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Mendikdasmen Pastikan Guru Korban Bencana di Sumatra Dapat Bantuan Rp2 Juta
-
Masalah Lingkungan Jadi PR, Pemerintah Segera Tertibkan Izin Kawasan Hutan hingga Pertambangan
-
Dua Hari Berturut-turut, KPK Dikabarkan Kembali Tangkap Jaksa Lewat OTT
-
LPSK Tangani 5.162 Permohonan Restitusi, Kasus Anak Meroket Tajam
-
Upaya Roy Suryo cs Mentah di Polda Metro Jaya, Status Tersangka Ijazah Jokowi Final?
-
Jurus 'Sapu Jagat' Omnibus Law Disiapkan untuk Atur Jabatan Polisi di Kementerian
-
Dakwaan Jaksa: Dana Hibah Pariwisata Sleman Diduga Jadi 'Bensin' Politik Dinasti Sri Purnomo
-
LPSK Bahas Optimalisasi Restitusi Korban Tindak Pidana bersama Aparat Hukum
-
Komisi X DPR Respons Kabar 700 Ribu Anak Papua Tak Sekolah: Masalah Serius, Tapi Perlu Cross Check
-
Soroti Perpol Jabatan Sipil, Selamat Ginting: Unsur Kekuasaan Lebih Ditonjolkan dan Mengebiri Hukum