Suara.com - Para pejabat dan media pemerintah China kompak melakukan sindiran kepada Amerika Serikat terkait pecahnya demonstrasi besar-besaran akibat kematian pria kulit hitam bernama George Floyd.
Menyadur The Guardian, para pejabat dan media China membandingkan sikap negara pimpinan Presiden Donald Trump yang dinilai munafik dalam merespon dua demonstrasi besar yang kini terjadi di Hong Kong dan Amerika Serikat.
Pemerintah AS sebelumnya sangat vokal mendukung gerakan pro-demokrasi di Hong Kong, terutama sejak deklarasi Beijing yang menekan undang-undang keamanan nasional di kawasan semi-otonom.
Kekinian, Amerika Serikat justru coba menghalang-halangi demonstrasi yang terjadi di negaranya sendiri. Kondisi itu membuat AS dinilai punya standar ganda.
Juru bicara Kementrian Luar Negeri China, Lijian Zhao, kedapatan me-retweet cuitan perwakilan Rusia di PBB, Dmitry Polyanskiy yang menganggap Amerika Serikat punya sikap berbeda terkait dua demonstrasi yang terjadi.
"Mengapa AS menyangkal hak China untuk memulihkan perdamaian dan ketertiban di Hong Kong sementara secara brutal membubarkan orang banyak di rumahnya sendiri?" kata Dmitry Polyanskiy dikutip dari The Guardian, Senin (1/6/2020).
Media pemerintah China turut menyindir Amerika Serikat. Hu Xijin, pemimpin redaksi tabloid nasionalis Global Times menyebut AS kini bisa menikmati demonstrasi di negaranya sendiri layaknya saat mereka mendukung protes di Hong Kong.
"Ketua DPR AS Nancy Pelosi pernah menyebut protes kekerasan di Hong Kong sebagai 'pemandangan yang indah untuk dilihat.' Politisi AS sekarang dapat menikmati pemandangan itu dari jendela mereka sendiri," kata Hu.
Dalam demonstrasi pro-demokrasi di Hong Kong, pemerintah China kerap mengatakan bahwa terdapat 'pasukan asing', termasuk dari Amerika Serikat yang menghasut para demonstran.
Baca Juga: Jelang New Normal, Ada Hampir 1.000 Orang Pasien Positif Corona di Makassar
Hu Xijin tak menampik bahwa demonstrasi di Amerika Serikat juga memiliki pola serupa. Dia yakin demonstran Hong Kong juga terlibat dalam aksi di Negeri Paman Sam.
Lebih jauh, Hu menuliskan serangkaian tweet dan editorial selama akhir pekan dan menuduh Amerika Serikat bersikap munafik dengan apa yang terjadi saat ini.
"Tuan Presiden, jangan bersembunyi di balik dinas rahasia," kata Hu.
"Pergi untuk berbicara dengan para demonstran dengan serius. Bernegosiasi dengan mereka, sama seperti Anda mendesak Beijing untuk berbicara dengan perusuh Hong Kong," tandasnya.
Entah kebetulan atau tidak, frasa sembunyi yang dikatakan Hu benar-benar terjadi.
Menyadur South China Morning Post, Senin (1/6/2020), Presiden Donald Trump dikabarkan bersembunyi di bunker Gedung Putih saat pecahnya demonstrasi Jumat malam.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf