Suara.com - Korea Selatan berharap uji coba pengobatan ekperimental COVID-19 oleh Celltrion Inc, perusahaan farmasi yang bermarkas di Incheon, dimulai di Eropa bulan depan. Pejabat senior departemen kesehatan, Selasa (2/6/2020), mengatakan pemerintah Korea Selatan sendiri berencana mengamankan pasokan vaksin COVID-19 hingga paruh pertama tahun depan, menurut .
Sebagaimana diketahui, produsen obat di seluruh dunia sedang berlomba mengembangkan vaksin untuk mengobati virus corona jenis baru yang bernama COVID-19, yang telah menelan lebih dari 374.000 korban jiwa di dunia sejak pertama kali muncul di Wuhan, China, pada akhir tahun 2019.
Pihak Celltrion, Senin (1/6/2020), mengatakan bahwa pengobatan antibodi eksperimental COVID-19 mereka menunjukkan hingga 100 kali lipat penurunan viral load penyakit tersebut pada uji coba hewan. Pihaknya berencana memulai uji coba pada manusia pada akhir Juli tahun ini.
"Akan sulit untuk melakukan uji coba di dalam negeri karena sedikitnya jumlah kasus baru dan kami memahami diskusi dengan negara Eropa untuk uji coba tersebut sedang berlangsung," kata wakil direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC), Kwon Jun-wook, seperti dikutip Antara dari Reuters.
Menurut Kwon, proses tersebut akan membuka jalan bagi Korea Selatan untuk mengamankan pasokan obat hingga paruh pertama tahun depan.
Saat ini tidak ada pengobatan untuk COVID-19 dan uji coba pada manusia dari sejumlah obat antivirus yang ada belum menunjukkan kemanjuran secara penuh.
Eli Lilly and Co pada Senin juga sudah memulai uji coba tahap awal obat potensial COVID-19, studi pertama di dunia tentang pengobatan antibodi untuk melawan COVID-19.
Sementara produsen obat AS, Gilead Science Inc, melaporkan hasil uji coba awal yang menjanjikan dari obat buatannya remdesivir. Hasil positif di uji coba awal itu pun mendorong FDA untuk menyetujui penggunaan remdesivir.
Tak lama setelah itu, Jepang dan Inggris sepakat untuk menggunakan obat produksi Gilead dalam memerangi virus corona. Begitu pula Korea Selatan yang beberapa waktu lalu dikabarkan tengah mengajukan impor remdesivir.
Baca Juga: Bek Persija Ini Ternyata Sangat Mengidolakan Iwan Fals dan band GIGI
Tag
Berita Terkait
-
Jejak Kudeta Gagal Yoon Suk Yeol Terungkap, Kepala Inteljen Korea Selatan Ditangkap!
-
Rupiah Diprediksi Menguat, Analis Ungkap Efek Besar Akhir Shutdown AS ke Indonesia
-
HyunA Pingsan di Panggung Waterbomb Macao 2025, Minta Maaf dan Janji Jaga Kesehatan
-
Shutdown Pemerintah Amerika Serikat, Ribuan Penerbangan Terhenti
-
Dari K-Drama ke Destinasi Nyata: Korea Travel Fair 2025 Hadirkan Pengalaman Wisata Autentik
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis