Suara.com - China mengungkapkan latar belakang penutupan Kota Wuhan, Provinsi Hubei, pada 23 Januari 2020 melalui buku putih yang diterbitkan di Beijing, Minggu (7/6).
Pada 22 Januari, Presiden Xi Jinping yang juga Sekretaris Jenderal Partai Komunis China (CPC) sekaligus Ketua Komisi Militer Pusat (CMC) memerintahkan tindakan paksaan untuk membatasi pergerakan masyarakat dan akses keluar-masuk Hubei dan Wuhan, demikian buku putih berjudul Fighting COVID-19: China in Action itu.
Dalam buku yang diterbitkan oleh Kantor Informasi Dewan Negara terungkap bahwa pada 23 Januari pukul 02.00 waktu setempat (01.00 WIB), Pusat Komando Pengendalian dan Pencegahan Virus Novel Corona Kota Wuhan menerbitkan surat edaran nomor 1 tentang maklumat penutupan sementara kota itu dari dan ke luar, baik dari bandar udara maupun stasiun kereta api, mulai pukul 10.00 waktu setempat pada hari yang sama.
Kementerian Perhubungan China juga mengambil tindakan darurat berupa penangguhan arus lalu lintas dari Wuhan ke negara lain, baik melalui jalur darat maupun jalur perairan.
"Hal ini menandai dimulainya perang total untuk melindungi Wuhan dan Hubei dari epidemi," tulis buku tersebut.
Di buku putih itu juga terungkap bahwa pimpinan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular China (CCDC) telah menginformasikan kepada lembaga yang sama milik pemerintah Amerika Serikat pada 4 Januari.
"Pada 4 Januari, Kepala CCDC telah melakukan percakapan telepon dengan Direktur CDC AS untuk memberikan brifing tentang pneumonia baru. Kedua belah pihak sepakat untuk terus membagikan informasi dan bekerja sama dalam hal-hal teknis," demikian isi buku itu.
Komunikasi antarkedua belah pihak itu terjadi sehari setelah otoritas kesehatan di Wuhan menginformasikan mewabahnya pneumonia atau radang paru-paru berat tanpa diketahui penyebabnya dengan jumlah kasus pada saat itu mencapai angka 44.
Sehari sebelumnya, China mulai memperbarui data perkembangan kasus penyakit menular itu kepada Badan Kesehatan Dunia (WHO), beberapa negara terkait, dan organisasi regional, termasuk juga Hong Kong, Makau, dan Taiwan.
Baca Juga: Hebat Banget! 10 Juta Warga Wuhan Tes Covid-19, Tidak Ada yang Positif
Selama wabah berlangsung, China telah melibatkan 4 juta pekerja komunitas di 650 ribu kawasan permukiman untuk menghadapi virus tersebut sebagaimana tercantum dalam buku putih.
Mereka bertugas secara teliti dengan mengukur suhu badan, melacak pasien terinfeksi, menyebarkan informasi mengenai pandemi, dan menjaga kebersihan lingkungan.
Dalam buku putih juga diceritakan banyak orang yang menjadi relawan di garda terdepan, pelindung masyarakat, penyaring kasus infeksi, petugas kebersihan, menyediakan disinfektan, obat-obatan, dan makanan yang sangat diperlukan pada saat itu.
Hingga 31 Mei, tercatat 8,81 juta relawan di seluruh pelosok China berpartisipasi di lebih dari 460 ribu proyek kemanusiaan yang bekerja secara sukarela selama 290 juta jam, , demikian isu buku putih yang berhasil dirangkum dilansir dan dirangkum Antara dari berbagai sumber.
Berita Terkait
-
Kerjasama Bilateral Indonesia-China Penting Dipahami Masyarakat
-
Kabar Gembira, Ilmuwan China Bisa Perbaiki Telinga Caplang Tanpa Operasi
-
Tak Tahan Kerja di Kapal Asing, Dua ABK WNI Nekat Lompat ke Laut
-
China Peringatkan Warganya untuk Tidak Bepergian ke Australia
-
Nekat Kabur dari Kapal Berbendera China, WNI ABK: Kami Dimaki dan Ditendang
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Komisi III Kritik Usulan Kapolri Ditunjuk Presiden Tanpa DPR: Absennya Pemaknaan Negara Hukum
-
Kritik Keras Perkap 10/2025, Mahfud MD Sebut Tidak Ada Dasar Hukum dan Konstitusionalnya
-
Jelang Nataru, Prabowo Minta Peringatan Dini BMKG Jadi Perhatian Serius
-
Borok Ayu Puspita Terbongkar! Uang Calon Pengantin Dipakai Liburan Keluar Negeri dan Bayar Cicilan
-
Tinjau Langsung Pengungsi di Langkat, Janji Prabowo: Kami Tak Akan Tinggalkan Kalian Sendiri
-
Aksi Balas Dendam Matel di Kalibata Picu Kerugian Rp1,2 Miliar, Polisi Rencanakan Upaya Revitalisasi
-
Korban WO Ayu Puspita Tembus 207 Orang, Polisi: Kerugian Sementara Capai Rp11,5 Miliar!
-
Timnas U-22 Gagal Total di SEA Games 2025, Komisi X DPR Minta PSSI Lakukan Evaluasi
-
Terkuak! Sebelum Tewas Dikroyok, 2 Matel di Kalibata Sempat Cabut Paksa Kunci Motor Anggota Polisi
-
Kios hingga Kendaraan Dibakar usai Pengeroyokan Matel di Kalibata, Pramono: Saya Tidak Mau Terulang!