Suara.com - Seorang jenazah Pasien dalam Pengawasan (PDP) corona di Rumah Sakit (RS) Stella Maris Makassar diambil paksa oleh keluarga dan ratusan warga. Insiden ini menyebabkan warga bentrok dengan aparat kepolisian dan anggota TNI.
Dalam sebuah rekaman video yang diunggah oleh akun @cetul22, jenazah yang diangkut menggunakan tandu itu berusaha dibawa kembali oleh aparat gabungan dari TNI dan Polri.
Namun, keluarga masih bersikeras untuk membawa jenazah PDP corona itu kembali ke rumah. Aksi kejar-kejaran antara warga dan aparat pun tak terhindarkan.
"Pengambilan paksa kembali di RS Stella Maris jenazah divonis COVID-19 tapi keluarga bersikeras bahwa jenazah meninggal karena penyakit yang ia derita," tulis akun @cetul22.
Berdasarkan video yang beredar, keluarga pasien bersikukuh bahwa penyebab kematian pasien bukan disebabkan oleh COVID-19 melainkan karena penyakit lain yang sudah lama diderita.
Dalam video, terdengar warga bersitegang dengan aparat meminta agar jenazah tersebut dikembalikan kepada keluarga. Namun, hingga berita ini diturunkan, belum diketahui apakah jenazah tersebut berada di pihak keluarga atau RS.
Warganet yang mengetahui hal ini lewat tayangan video sontak menunjukkan beragam reaksi. Sebagian justru terlihat mendukung warga.
"Terus aja terus, apa-apa dibilang corona. Orang meninggal di RS dibilang positif corona," tulis @racandra13.
"Akhir-akhir ini sebagian masyarakat kita udah mulai takut untuk periksa kesehatan ke Puskesmas atau RS karena mereka takut dan khawatir divonis sakit corona," kata @soelmbah.
Baca Juga: Setelah 39 Tahun, Rhoma Irama dan Rita Sugiarto Berduet Kembali
"Loh kalau memang positif terus bagaimana?" tulis @hendy.bendy.
Tag
Berita Terkait
-
Geger! Ratusan Warga Rebut Jasad PDP Corona Saat Dibawa Aparat TNI/Polri
-
Indikasi PDP Corona, Pengguna Ojol Ini Bohongi Pengemudi
-
Penumpang Bohong Bawa Pasien PDP saat Naik Ojol Bikin Warganet Geram
-
Petugas Medis Seret Keluarga PDP Corona yang Meninggal, Begini Reaksi DPR
-
Balita PDP Corona di Majalengka Meninggal Akibat Keracunan Makanan
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Lolos Hukuman MKD, Uya Kuya dan Adies Kadir Baru Bisa Aktif Lagi di DPR Tergantung Ini!
-
Viral! Pasangan Pembuangan Bayi di Ciamis Dinikahkan di Kantor Polisi: Biar Bisa Rawat Anak Bersama?
-
Ditugasi Prabowo Berkantor di Papua, Gibran Tak Merasa Diasingkan: Itu Tidak Benar!
-
Sumpah SF Hariyanto: Saya Bukan Pelapor Kasus Gubernur Riau, Kami Sedang Ngopi Saat KPK Datang
-
DPR Batasi Delegasi Buruh, Komisi IX Absen: Ada Apa di Balik Audiensi Kenaika
-
Jusuf Kalla Ngamuk di Makassar: Tanah Saya Dirampok Mafia, Ini Ciri Khas Lippo!
-
'Acak-acak' Sarang Narkoba di Kampung Bahari Jakut, Kos-kosan Oranye jadi Target BNN, Mengapa?
-
Media Asing Soroti Progres IKN, Kekhawatiran soal Lingkungan dan Demokrasi Jadi Perhatian Utama
-
Sandi 'Tujuh Batang' dan Titah 'Satu Matahari' yang Menjerat Gubernur Riau dalam OTT KPK
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Rp231 M Dibakar, Komisi III DPR: Ini Kejahatan Terencana