Suara.com - Tiga rukun warga di kawasan Jembatan Besi, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, ditetapkan sebagai zona merah pandemi virus corona covid-19, dan harus menerapkan pembatasan sosial berskala lokal.
Ketiga RW yang diterapkan PSBL tersebut adalah RW 1,RW 7, dan RW 10.
Berdasarkan pantauan Suara.com di salah satu RW di Jembatan Besi yakni tepatnya di RT.3, RW.7 pada pukul 15.00 WIB, Senin (8/6/2020) tampak aktivitas warga berjalan seperti biasa.
Tampak di Gang Hasun RT.03, RT.07 warga masih melakukan aktivitasnya seperti berlalu lalang keluar masuk, hingga mengobrol dengan tetangga.
Terlihat sejumlah anak-anak di kawasan tersebut juga terlihat asyik main di luar rumah tanpa memakai masker.
Memang di depan akses Gang Hasun ini terdapat adanya titik untuk mencuci tangan warga.
Salah satu warga RT.03/RW.07, Jembatan Besi, Rosid mengatakan, dirinya tak mengetahui bahwa di daerah tempat tinggal menjadi zona merah Covid-19 dan diterapkan PSBL.
Menurutnya, selama ini ia juga tak melihat adanya sejumlah petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) berkeliling memberikan imbauan kepada warga mengenai protokol kesehatan.
"Nggak pernah ada Satpol PP ke sini (RT.03/RW.07). Saya nggak tahu kalau ada itu (PSBL)," kata Rosid.
Baca Juga: Camat Tambora: Warga ODP dan PDP Dapat Bantuan saat 3 RW Jembatan Besi PSBL
Sementara itu terpisah, Camat Tambora, Bambang Sutarna mengatakan, PSBL di wilayah Jembatan Besi hanya ada 3 RW yang menerapkan. 3 RW itu adalah RW.1, RW.7 dan RW.10.
"Kalau Jembatan Besi kan yang dikategorikan ada 3 RW. RW.1, RW.7, RW.10 tapi kemarin untuk RW.1 sudah ada di zonanya zona bukan merah lagi dari data yang terbaru," kata Bambang kepada Suara.com.
Menurutnya, PSBL di 3 RW tersebut hanya diterapkan di wilayah RT yang masih terdapat kasus saja.
"Misalnya, di RW 4 Jembatan Besi terdiri dari sepuluh. Tapi hanya satu RT saja yang aksesnya akan ditutup," tuturnya.
Berita Terkait
-
Sebanyak 15 RW di Jakbar Zona Merah, Warga Diisolasi Tak Boleh Bepergian
-
Daftar Lengkap 66 RW Zona Merah, Gubernur Anies: Akan Dievaluasi Tiap Senin
-
15 RW di Jakbar Zona Merah Corona, PSBB Transisi Tak Berlaku
-
66 RW di Jakarta Ini Masih Zona Merah Virus Corona
-
Masih Ada Zona Merah Jadi Alasan Anies Perpanjang PSBB, Ini Arti Zona Merah
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis