Suara.com - Sebuah video yang belum lama ini beredar luas di media sosial memperlihatkan sesaknya sebuah stasiun Kereta Rel Listrik (KRL) yang penuh dengan penumpang.
Meskipun ada anjuran untuk menjaga jarak selama penerapan new normal atau normal baru, namun dari video yang beredar, para calon penumpang itu justru terlihat saling berjejalan.
Rekaman video tersebut lantas viral di media sosial dan menimbulkan perdebatan usai diunggah oleh sebuah akun bernama @RezaSF99 melalui Twitter.
"New normal??? @jokowi @aniesbaswedan @CommuterLine," tulis @RezaSF99.
Video berdurasi tak lebih dari 20 detik itu menunjukkan bagaimana perjuangan para calon penumpang KRL berebut masuk ke dalam peron. Nyaris tak ada jarak di antara mereka yang masih tertahan di area gate.
Terkait hal ini, pihak penyedia layanan KRL Commuter Line telah memberikan klarifikasi. Meski telah menyampaikan permohonan maaf namun pernyataan mereka dinilai belum mampu mengatasi kekecewaan masyarakat.
"Selamat malam, mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Dapat kami sampaikan kami melakukan pembatasan penumpang di area gate dan peron guna tetap menjaga physical distancing dan mencegah kepadatan dalam KA," tulis akun @CommuterLine via Twitter.
Hal ini pun semakin menimbulkan perdebatan di antara warganet. Mereka menilai pembatasan di area dalam KA tidak diimbangi dengan penambahan moda transportasi sehingga terjadi penumpukan di area gate yang memicu adanya kerumunan.
"Wkwk ego[is] banget. Yang penting di dalam KA ada physical distancing. Area gate dan peron kan tetap di area kalian, apa seperti itu yang dimaksud physical distancing?" tulis @mamas_wiwit.
Baca Juga: Layanan Bayi Tabung di Indonesia Jadi Unggulan Dibanding Negara Tetangga
"Percuma di peron dibatasi kalau di pintu masuk kayak gini. Kayak masukin air ke ember bolong, bocor bocor," kata @wildangrha.
"New normal bikin ribet," tulis @suyanto_scwk.
Berita Terkait
-
KRL di Surabaya Resmi Akan Dibangun, Dananya Pinjam dari Investor Jerman Rp 4,42 Triliun
-
Anggaran Tak Cukup, Kemenhub Batal Perpanjang Operasional KRL Hingga Karawang
-
Niatnya Merakyat, Dahnil Anzar Malah Dicap Pencitraan di Hari Pertama Jadi Wamen Haji dan Umrah
-
Koleksi Kendaraan Pribadi Dahnil Anzar Wamen Haji, Disorot Usai Desak-desakan Naik KRL
-
LHKPN Bongkar Kekayaannya Rp27 Miliar, Tapi Wamen Haji Dahnil Anzar Tetap Santai Kerja Naik KRL
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'