Suara.com - Pemimpin Hong Kong Carrie Lam memperingatkan bahwa kota tersebut tidak bisa menahan kekacauan lebih lama lagi, saat menandai peringatan pertama kemunculan unjuk rasa massa prodemokrasi yang terus bergulir.
"Kita semua melihat kesulitan yang telah kita lalui dalam satu tahun terakhir, dan karena situasi serius seperti itu, kita memiliki lebih banyak masalah yang harus dihadapi," kata Lam dalam konferensi pers mingguan, yang bertepatan dengan peringatan tersebut, Selasa (9/6/2020).
Setahun yang lalu, lebih dari satu juta orang membanjiri jalan-jalan Hong Kong untuk memprotes rancangan undang-undang oleh pemerintah Lam. RUU itu akan memungkinkan warga Hong Kong diekstradisi dan diadili di China daratan, tempat pengadilan dikendalikan oleh Partai Komunis.
Lam kemudian menarik RUU tersebut, yang sudah telanjur menimbulkan kekhawatiran luas bahwa pemerintah pusat di Beijing mencekik kebebasan di pusat keuangan global itu. RUU juga mendorong unjuk rasa antipemerintah selama berbulan-bulan.
"Kita perlu belajar dari kesalahan, saya berharap semua anggota parlemen dapat belajar dari kesalahan---bahwa Hong Kong tidak bisa menahan kekacauan seperti itu," ujar Lam.
Setelah jeda unjuk rasa selama pandemi virus corona, para demonstran telah kembali ke jalan dalam beberapa pekan terakhir dan diperkirakan lebih banyak aksi unjuk rasa akan terjadi.
Para aktivis telah menyerukan agar orang-orang berkumpul pada waktu makan siang. Bahkan hari Kamis, 11 Juni, mendatang para aktivis berencana mengelar aksi besar-besaran untuk memperingati unjuk rasa massa tahun lalu.
Mereka juga telah mengumumkan rencana untuk mengadakan referendum pada Minggu (14/6/2020) tentang apakah akan melakukan pemogokan di seluruh kota terhadap undang-undang keamanan nasional yang disahkan parlemen China bulan lalu.
Undang-undang itu, yang ditekankan pihak berwenang akan fokus pada mereka yang disebut 'para pembuat onar' yang mengancam keamanan nasional, telah meningkatkan ketegangan. Lam memperingatkan rencana aktivis untuk mengadakan referendum pemogokan.
Baca Juga: Stefan Antonic, Anak Pelatih PSS Sleman Direkrut Klub Liga Hong Kong
"Selama setahun terakhir, warga Hong Kong dan dunia telah menjadi saksi atas situasi yang memburuk di Hong Kong, dengan Beijing memperketat cengkeramannya atas kebebasan kota," kata aktivis demokrasi Joshua Wong di Twitter.
Pada Senin (8/6/2020), seorang pejabat China menyarankan bahwa tingkat otonomi yang dimiliki Hong Kong ketika perjanjian pascakolonial mengenai statusnya habis pada 2047, dapat bergantung pada bagaimana kota itu bertindak sampai saat itu. (Antara)
Berita Terkait
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
Alasan Indonesia Belum Jadi Raja Batu Bara Asia, Padahal Pasokan dan Ekspor Tinggi
-
Trump-Xi Jinping 'Damai', Mendadak AS Malah Blokir Chip Nvidia ke China
-
Daftar 24 Perusahaan yang Bakal Garap Proyek Waste to Energy, Mayoritas dari China
-
Menkeu Purbaya Sebut Krisis China Tak Mungkin, Singgung Sistem Komunis
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya