Suara.com - Hingga Selasa (9/6/2020) kemarin, jumlah penambahan pasien positif virus corona Covid-19 di DKI Jakarta melonjak drastis dalam satu hari. Hal ini lantas menuai sorotan anggota DPRD dari PKS.
Anggota fraksi PKS DPRD DKI Achmad Yani mengatakan, angka penambahan itu tergolong ekstrem. Pasalnya penambahan 234 pasien di Jakarta belum pernah terjadi sebelumnya.
Terlebih lagi kejadian ini terjadi tepat sehari setelah DKI membuka kegiatan perkantoran di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB transisi. Padahal saat hari pertama PSBB transisi, angka penambahannya hanya 61 orang dan kemarin meningkat hingga empat kali lipat.
"Ini baru empat hari tapi lonjakan pasien sudah sangat tinggi, dari 61 orang menjadi 234 orang per hari dalam waktu singkat, ini ekstrem sekali," ujar Yani kepada wartawan, Rabu (10/6/2020).
Yani menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan harus memperhatikan soal penambahan angka ini dalam mengambil kebijakan. Menurutnya boleh saja mementingkan ekonomi, namun kesehatan jauh lebih penting.
"Kebijakan menghidupkan kembali ekonomi penting, tapi kesehatan dan keselematan jiwa jauh lebih penting," katanya.
Selain itu, sejak dibukanya perkantoran, pengguna lalu lintas di DKI juga bertambah 50.000 orang. Hal ini justru meningkatkan resiko penularan corona Covid-19.
“Lalu lintas kendaraan juga mulai meningkat lebih banyak dibandingkan masa PSBB sebelumnya, dari 190ribuan meningkat jadi 240ribuan perhari,” ujar dia.
Ia juga menyayangkan, ketegasan Anies dan jajarannya dalam mengawasi penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Ia mengaku masih melihat banyak masyarakat yang tak mematuhi aturan itu.
Baca Juga: Perkantoran Dibuka, Jumlah Pasien Corona di Jakarta Malah Cetak Rekor Baru
"Ini masih ada dan masih terus menyebar. Pemprov DKI juga saya nilai masih kurang tegas dalam melakukan penertiban terkait protokol kesehatan,” katanya menambahkan.
Berita Terkait
-
Kondisi Utang Luar Negeri Indonesia di Tengah Pandemi Covid-19
-
Langkah Tegas UPT Malioboro, Penjual Tak Patuhi Protokol Siap Tutup Paksa
-
Heboh Keluarga Rebut Jenazah Positif Corona di Kuburan, Bisakah Tertular?
-
Brasil Hapus Data Covid-19 dari Situs Resmi
-
Manajer Positif Covid-19, Laga Man United vs Stoke City Mendadak Dibatalkan
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
LPSK Ungkap Banyak Tantangan dalam Pelaksanaan Restitusi bagi Korban Tindak Pidana
-
Kick Off Program Quick Win Presiden Prabowo, Menteri Mukhtarudin Lepas 1.035 Pekerja Migran Terampil
-
Kejati Jakarta Tetapkan RAS Tersangka Kasus Klaim Fiktif BPJS Ketenagakerjaan Rp 21,73 Miliar
-
Said Didu Sebut Luhut Lebih Percaya Xi Jinping Ketimbang Prabowo, Sinyal Bahaya bagi Kedaulatan?
-
IACN Endus Bau Tak Sedap di Balik Pinjaman Bupati Nias Utara Rp75 Miliar ke Bank Sumut
-
Sesuai Arahan Prabowo, Ini Gebrakan Menteri Mukhtarudin di Puncak Perayaan Hari Migran Internasional
-
Usai OTT Jaksa di Banten yang Sudah Jadi Tersangka, KPK Serahkan Perkara ke Kejagung
-
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang Terjaring OTT KPK, Langsung Dibawa ke Gedung Merah Putih
-
KPK Amankan 10 Orang saat Lakukan OTT di Bekasi, Siapa Saja?
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa