Suara.com - Seorang pria tidak dikenal dengan mengenakan topeng wajah Novel Baswedan menghadiri sidang lanjutan perkara kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan, Senin (15/6/2020). Adapun agenda sidang yang berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Utara ini adalah pembacaan pledoi atau nota pembelaan dari terdakwa Ronny Bugis dan Rahmat Kadir Mahulette.
Pria tersebut terlihat mengenakan topeng wajah Novel seraya memegang poster bertuliskan 'Adili Saya'.
Peristiwa tersebut terjadi sebelum sidang di mulai. Sekira pukul 14.50 WIB, pria bertopeng wajah Novel tersebut tiba-tiba hadir di tengah-tengah ruang persidangan.
Aksi pria tersebut lantas menarik perhatian awak media. Pria bertopeng wajah Novel itu lantas menunjukkan poster bertuliskan kalimat 'Adili Saya' dengan tinta berwarna merah.
Aksi tersebut terjadi hanya beberapa detik saja. Tak berselang lama, pria tersebut langsung meninggalkan ruang sidang tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Seperti diketahui, hari ini Pengadilan Negeri Jakarta Utara menggelar sidang lanjutan perkara kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan.
Kedua terdakwa, yakni Ronny Bugis dan Rahmat Kadir Mahulette akan membacakan nota pembelaan atau pledoi usai dituntut satu tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Humas Pengadilan Negeri Jakarta Utara Djumyanto sebelumnya mengatakan sidang rencananya akan digelar siang ini pukul 14.00 WIB. Namun hingga kekinian sidang tersebut pun belum dimulai.
Djumyanto juga mengatakan bahwa kedua terdakwa dijadwalkan akan hadir dalam persidangan. Namun, dari pantauan suara.com kedua terdakwa belum juga terlihat di ruang persidangan.
Baca Juga: KPK Yakin Hakim Sidang Novel Tak Terpengaruh Tuntutan 'Ringan' Jaksa
Sebagai informasi, Jaksa Penuntut Umum (JPU) sebelumnya telah menuntut terdakwa Ronny Bugis dan Rahmat Kadir Mahulette satu tahun penjara. Mereka dinilai terbukti bersalah secara bersama-sama melakukan tindak pidana penganiayaan berat sebagaimana Pasal 353 ayat (2) KUHP Jo Pasal 55 ayat (1).
Tuntutan tersebut pun menuai kritik dari sejumlah masyarakat. Pasalnya, hukuman tersebut dinilai tidak adil.
Hanya saja, JPU berdalih bahwa pertimbangan pihaknya menuntut kedua terdakwa hanya satu tahun lantaran berdasar fakta persidangan kedua terdakwa tidak terbukti memiliki niat atau adanya unsur kesengajaan untuk melukai Novel sebagaimana yang tertera dalam Pasal 355 KUHP.
"Jadi gini Pasal 355 dia harus mempersiapkan untuk melukai orang itu sudah ada niat dari awal. Sedangkan di fakta persidangan dia tidak ada niat untuk melukai," kata jaksa Fedrik Adhar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis
-
Terungkap! Ini Rincian 'Tarif Sunat' Dana Hibah yang Bikin Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Kaya
-
Demi Buktikan Bukan Pembunuhan, Polisi akan 'Buka-bukaan' 20 CCTV ke Keluarga Arya Daru
-
'Mari Bergandeng Tangan': Disahkan Negara, Mardiono Serukan 'Gencatan Senjata' di PPP
-
Fakta Mengejutkan 'Bjorka KW': Bukan Ahli IT dan Tak Lulus SMK, Belajar Retas Otodidak dari Medsos
-
Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, DPR Sebut Konstruksi Bangunan Tak Ideal
-
Viral di MRT, Lansia 73 Tahun Ini Ditangkap dan Punya 23 Kasus Kriminal
-
Bukan Bjorka Asli! Polisi Bekuk Pemuda Minahasa Usai yang Klaim 4,9 Juta Data Nasabah Bank
-
Jejaring Penyuap Eks Ketua DPRD Jatim dalam Kasus Dana Hibah Pokmas Mulai 'Diangkut' KPK
-
'Ruangnya Dibuka Seluas-luasnya': DPR Respons Positif Usulan Sistem Pemilu dari Perludem