China membalas India dengan memintanya "tidak mengambil aksi sepihak atau memicu masalah."
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, mengatakan India telah masuk ke perbatasan China dan "memprovokasi dan menyerang tentara China, mengakibatkan konfrontasi fisik yang serius antara tentara perbatasan kedua negara."
Mengapa kedua negara bisa berseteru?
Beberapa hal menyebabkan perseteruan India dan China, namun akar permasalahannya terletak pada tujuan strategi keduanya yang saling bersaing.
Panjang perbatasan India dan China membentang lebih dari 3.440 kilometer dan di bentangan itu kedua negara memiliki beberapa klaim teritorial yang bertabrakan satu sama lain.
Sejak 1950an, China menolak mengakui perbatasan kedua negara yang ditentukan pada masa penjajahan Inggris di India.
Pada 1962, perseteruan ini memicu perang singkat yang membuat India harus menanggung kekalahan memalukan.
Saling klaim wilayah
Sejak perang 1962, India dan China saling menuding satu sama lain soal pendudukan wilayah.
Baca Juga: Cuaca Memasuki Musim Pancaroba, Mari Lindungi Cat Mobil
India mengklaim China menduduki wilayahnya seluas 38.000 kilometer persegi--yang terletak di Lembah Galwan, lokasi pertikaian saat ini.
China mengklaim sebuah negara bagian India, Arunachal Pradesh, yang disebutnya sebagai Tibet Selatan.
Kedua negara juga berbeda pandangan soal garis perbatasan di beberapa sektor wilayah lain.
Garis Kendali Aktual, atau LAC, di Ladakh memiliki penanda perbatasan yang tidak layak lantaran banyak terdapat sungai, danau, dan pegunungan dengan puncak salju. Ini berarti garis perbatasan yang memisahkan tentara keduanya dapat bergeser sehingga para tentara rentan bertikai.
Beberapa perundingan yang digelar kedua negara dalam 30 tahun terakhir gagal memecahkan sengketa perbatasan ini, namun cukup berhasil dalam menegakkan stabilitas wilayah.
Membangun infrastruktur
Tag
Berita Terkait
-
Woozi SEVENTEEN Diduga Jadi Korban Penyalahgunaan Kekuasaan Atasan Militer
-
Ulasan Drama Meet Yourself: Antara Cinta dan Impian di Pedesaan
-
Sinopsis Shine on Me: Dracin yang Lagi Viral, Tayang di Netflix
-
Trump 'Ngebet' Caplok 4 Juta Barel Minyak Venezuela, China dan Rusia Geram
-
Ulasan Drama Legend of the Female General: Merebut Kembali yang Seharusnya
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana
-
Terungkap Motif Teror Bom 10 SMA Depok, Pelaku Kecewa Lamaran Ditolak Calon Mertua
-
Heboh 'Dilantik' di Kemenhan, Terungkap Jabatan Asli Ayu Aulia: Ini Faktanya
-
PP Dinilai Sebagai Dukungan Strategis Atas Perpol 10/2025: Bukan Sekedar Fomalitas Administratif
-
Sikapi Pengibaran Bendera GAM di Aceh, Legislator DPR: Tekankan Pendekatan Sosial dan Kemanusiaan
-
Geng Motor Teror Warga Siskamling di Pulogadung: Siram Air Keras, Aspal Sampai Berasap
-
Sakit Hati Lamaran Ditolak, Mahasiswa IT Peneror Bom 10 Sekolah di Depok Pakai Nama Mantan Diciduk
-
UMP 2026 Dinilai Tak Layak, Pemprov DKI Susun Strategi Redam Gejolak Buruh
-
KPK Hentikan Kasus Korupsi Nikel Rp2,7 T Konawe Utara, Padahal Sudah Ada Tersangka