Suara.com - Jumlah pedagang di pasar DKI yang terjangkit virus corona Covid-19 semakin banyak hingga sudah 137 orang terkena virus dari China ini. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akui pertambahan kasus ini disebabkan oleh pemeriksaan agresif yang sudah dilakukan.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti mengatakan tes agresif itu dilakukan sejak Jakarta memasuki masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi. Pihaknya melakukan pemetaan daerah mana saja yang rawan corona termasuk pasar.
"Untuk yang sekarang agresif tanda kutip itu pada saat masa-masa ada mulai pelonggaran plus ada pemetaan daerah yang berpotensi rawan," ujar Widyastuti di gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (18/6/2020).
Pihaknya menentukan daerah rawan berdasarkan tingkat keramaian dan penelusuran kasus positif yang sudah ada. Ia menyebut tiap ada kasus corona baru, perlu pelacakan kontak yang dilakukan orang positif itu.
"Sebenarnya kalau ada kasus konfirm, tracing kontak tentunya kalau memang pasar itu menjadi suatu area yang harus ditracing sesuai kontak rate tentunya dilakukan sejak awal," jelasnya.
Daerah rawan itu disebutnya bisa berlokasi di mana saja tak hanya di fasilitas umum yang berpotensi mendatangkan keramaian. Pemukiman warga jika memang sudah memiliki kasus positif juga bisa menjadi rawan.
"Nah itu area itu bukan hanya di pemukiman, tapi juga kalau di situ ada tempat umum yang berpotensi untuk jadi sumber maka kita lakukan tracing," pungkasnya.
Sebelumnya, Widyastuti menyebut jumlah 137 pedagang positif corona didapatkan setelah melakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) corona di 18 pasar ibu kota.
"Dari hasil pemeriksaan ada 137 orang dari 18 Pasar terkonfirmasi positif korona," ujar Widyastuti.
Baca Juga: Studi: Infeksi Virus Corona Menyebar dalam 5 Hingga 50 Menit di Ruangan!
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah