Suara.com - Badan Statistik Nasional Inggris, atau Office for National Statistics (ONS) merilis data yang menyebutkan bahwa umat Muslim dan Yahudi memiliki risiko kematian akibat Covid-19 tiga kali lipat lebih tinggi.
ONS mengeluarkan data ini pada Jumat, 19 Juni 2020 melalui situs resminya www.ons.gov.uk. Data tersebut mencakup kematian akibat virus corona yang terjadi di Inggris dan Wales antara 2 Maret dan 15 Mei.
Berdasarkan data tersebut, kalangan Muslim, Yahudi, Hindu, dan Sikh memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan dengan pemeluk agama lain.
Dilansir The Sun, Jumat (19/6/2020), tingkat kematian untuk Muslim di Inggris dan Wales selama beberapa bulan pertama wabah COVID-19 adalah 198,9 kematian per 100.000 jiwa bagi pria. Sementara untuk wanita 98,2 kematian per 100.000.
Orang-orang Yahudi juga menunjukkan peningkatan risiko kematian akibat Covid-19 dibandingkan dengan pemeluk agama Kristen.
Seorang pria Yahudi memiliki tingkat kematian 187,9 per 100.000 jiwa atau sekitar dua kali risiko pria Kristen (92,6 kematian per 100.000).
Sementara untuk wanita Yahudi angkanya adalah 94,3 kematian per 100.000, dibandingkan dengan 54,6 kematian per 100.000 untuk wanita Kristen.
Angka bagi pemeluk agama Hindu tidak jauh beda. Tingkat untuk pria Hindu ditemukan 154,8 kematian per 100.000 orang, untuk wanita rerata 93,3.
ONS juga menyebutkan bahwa orang-orang yang "tidak beragama" memiliki risiko kematian terendah. Angkanya, 80,7 kematian per 100.000 untuk pria dan 47,9 kematian per 100.000 untuk wanita.
Baca Juga: Update Covid-19 Globa: Angka Kematian di Inggris Catat Sejarah Baru
Head of Life Events ONS, Nick Stripe mengatakan, "Sebagian besar peningkatan risiko kelompok-kelompok agama tertentu dijelaskan oleh faktor geografis, sosial-ekonomi dan demografi dan peningkatan risiko yang terkait dengan etnis."
"Namun, setelah menyesuaikan dengan yang di atas, pria Yahudi berisiko dua kali lipat pria Kristen, dan wanita Yahudi juga berisiko lebih tinggi. Data dan analisis tambahan diperlukan untuk memahami risiko berlebih ini," imbuhnya.
Selain itu, data ONS juga mengungkapkan bahwa pada umumnya pria cenderung lebih rentan terkena virus corona dari pada wanita.
Pria kulit hitam memiliki risiko paling tinggi dengan angka 255,7 kematian per 100.000 orang. Sementara pria kulit putih sekitar 87,0 kematian per 100.000 jiwa.
Untuk wanita, polanya sama, dengan tingkat kematian tertinggi merupakan mereka yang berlatar belakang etnis hitam.
Pria etnis Bangladesh, Pakistan, dan India juga memiliki risiko kematian akibat COVID-19 yang secara signifikan lebih tinggi daripada pria kulit putih, demikian temuan ONS.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Momen Menkeu Purbaya Ancam Pertamina Malas Bikin Kilang Baru: Males-malesan, Saya Ganti Dirutnya
-
Sosok Meta Ayu Puspitantri Istri Arya Daru: Keberatan Kondom Jadi Barang Bukti Kematian Suami
-
Gubernur Ahmad Luthfi Minta Organisasi Tani Ikut Atasi Kemiskinan
-
Bernasib Tragis saat Rumah Ditinggal Pemiliknya, 4 Anak Ini Tewas Terbakar!
-
Naturalisasi Atlet Timnas Secepat Kilat, Kenapa Anak Keturunan WNI Malah Terancam Jadi Stateless?
-
Cecar Kepala BGN di Rapat Soal MBG, Legislator PDIP: Tugas Kami Memang Menggonggong
-
Heboh Polemik Pelat BK, Aksi Bobby Nasution Dibela DPR, Apa Alasannya?
-
Perkap Baru, Polisi Bisa Tembak Penyerang Markas Pakai Peluru Tajam! Ini Aturan Lengkapnya
-
Akhirnya Terungkap! Menkes Budi Gunadi Beberkan 3 Penyebab Utama di Balik Krisis Keracunan MBG
-
Korban Keracunan MBG di SDN Gedong Jadi 22 Siswa, Komnas PA Kritik Guru Jadi Pencicip Makanan