Suara.com - Petani di Vietnam terpaksa harus menanam padi dini hari untuk menghindari terik matahari yang terasa membakar kulit dan membuat benih padi layu.
Menyadur Channel News Asia, para petani di Tam Thanh, Provinsi Quang Nam mengatakan mereka terpaksa bekerja di malam hari untuk menghindari panas matahari yang terasa membakar.
"Temperatur naik satu atau dua derajat (Celcius) setiap tahun," kata Le Van Ha dikutip dari Channel News Asia. Ia juga menyalahkan penebangan pohon di daerah itu sebagai salah satu pemicu meningkatnya suhu menjadi lebih ekstrem.
Le Van Ha mengatakan bahwa dia sekarang harus bangun pukul 2 pagi untuk menghindari panas matahari yang menyiksa di siang hari.
Meskipun bekerja di malam hari telah memangkas produktivitasnya, namun ia mengatakan dapat tetap bekerja lebih lama karena terhindar dari panas.
Vietnam dilaporkan mencatat rekor suhu tertinggi pada tahun lalu pada 43,4 derajat Celcius di provinsi Ha Tinh di Vietnam bagian tengah.
Seorang pejabat di Pusat Peramalan Hidro-Meteorologi Vietnam mengatakan, banyak bagian negara itu menderita gelombang panas baru tahun ini, meskipun suhu sejauh ini di bawah rekor tertinggi tahun lalu. Menurut lembaga tersebut, suhu di bagian utara dan tengah Vietnam berkisar antara 35 dan 40 derajat Celcius pada hari Kamis (25/6).
Seorang petani lain bernama Thai Hong Ngoc (50) mengatakan penanaman pada malam hari membuat pagi yang layu karena panas matahari jauh lebih sedikit. Ia juga bersyukur bahwa mereka sekarang memiliki mesin yang dapat digunakan untuk panen.
"Jika saya harus memanen secara manual seperti sebelumnya, pasti saya tidak akan melakukannya. Iti terlalu panas," kata Thai Hong Ngoc.
Baca Juga: Warga Vietnam Serbu Grup Facebook Ojol Jogja, Netizen: Lagi-lagi Nguyen
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting