Suara.com - Menko Polhukam Mahfud MD mengklaim rapat dengan sejumlah menteri tidak membahas soal pergantian menteri atau reshuffle yang sempat disinggung Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Rapat tersebut digelar di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (29/6/2020).
Mahfud mengatakan tidak ada pembahasan soal reshuffle kabinet Indonesia Maju selama jalannya rapat tersebut. Karena, Mahfud menyebut reshuffle itu sepenuhnya hak daripada Jokowi.
"Tadi kita tidak membahas soal reshuffle kabinet bagi menteri yang kurang tepat melangkah karena itu sepenuhnya adalah hak presiden. Sama sekali tidak menyinggung itu tadi," kata Mahfud di kantornya, Senin.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut juga mengungkapkan digelarnya rapat bukan tiba-tiba dilangsungkan lantaran Jokowi yang meluapkan kekesalan. Ia menjelaskan pidato Jokowi yang kesal itu disampaikan pada 18 Juni 2020.
Lebih lanjut, mantan Ketua MK itu menyebut sejumlah menteri sudah melakukan rapat guna menindaklanjuti perintah Jokowi terutama terkait penanganan pandemi virus Corona (Covid-19) dari segala aspek.
"Tanggal 18 Juni sudah disampaikan tapi baru beredar kemarin sore dan kita sudah mengadakan rapat untuk itu tanggal 22 Juni yang lalu dengan forum yang tadi diperluas," ungkapnya.
Dalam rapat tersebut juga diketahui ada Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Mensesneg Pratikno, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly.
Kemudian hadir pula Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin, Kapolri Jenderal Idham Aziz, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah, Kepala BKPB Muhammad Yusuf Ateh, Gubernur BI Perry Warjiyo dan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.
Baca Juga: Menteri Mahfud Gelar Rapat Membahas Lonjakan Kasus Covid-19 di Jatim
Berita Terkait
-
Jokowi Ancam Reshuffle, Moeldoko Minta Menteri dan Kepala Lembaga Merespons
-
Pakar: Daripada Marah-Marah, Presiden Jokowi Harusnya Minta Maaf ke Publik
-
Jokowi Marahi Menteri, Mardani: Indonesia Butuh Kepemimpinan yang Jelas
-
Jokowi Ancam Reshuffle Kabinet, Tengku Zul: Percuma, Sudah Sulit Ditolong
-
Jokowi Marahi Menteri, Said Didu Sindir: Semoga Tak Ada yang Lapor Polisi
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Profil Irjen Argo Yuwono: Jenderal Kepercayaan Kapolri Ditarik dari Kementerian Buntut Putusan MK
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia
-
KPK Buka-bukaan Asal Duit Rp300 M di Kasus Taspen: Bukan Pinjam Bank, Tapi dari Rekening Penampungan
-
Harapan Driver Ojol Selepas Nasib Mereka Dibahas Prabowo dan Dasco di Istana
-
Analis: Masa Depan Politik Budi Arie Suram Usai Ditolak Gerindra dan PSI
-
Soal Anggota Polri Aktif di Kementan, Menteri Amran: Justru Sangat Membantu
-
Pigai Ajak Publik Gugat UU KUHAP ke MK Jika Khawatir dengan Isinya: Kami Dukung, Saya Tidak Takut!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!
-
Broker 'Hantu' Korupsi Petral Terkuak, KPK: Modus Ini Bikin Harga Minyak Impor Jadi Mahal