Suara.com - Sejumlah pesantren dan masyarakat umum di Mojokerto, Jawa Timur, menerima bantuan berupa paket kegiatan padat karya, termasuk bantuan alat pencegahan Covid-19 untuk 26 pesantren, paket kegiatan Tenaga Kerja Mandiri, dan bantuan inkubasi bisnis kepada 250 wirausahawan. Bantuan ini diberikan oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
"Bantuan ini merupakan bagian dari refocusing program dan kegiatan Kemnaker dalam menanggulangi dampak pandemi Covid-19," kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah di Mojokerto, Sabtu (4/7/2020).
Menaker menambahkan, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan seluruh kementerian dan lembaga, agar program dan kegiatan difokuskan untuk menangangani dampak pandemi Covid-19. Menaker ingin, pekerja yang terdampak Covid-19, baik yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) atau dirumahkan, dilibatkan dalam pelaksanaan kegiatan.
"Seluruh program di Kemnaker, kami orientasikan untuk membantu teman-teman yang ter-PHK, yang dirumahkan," katanya.
Ia mengatakan, saat ini, pemerintah tak menangani masalah kesehatan saja, namun juga sektor-sektor lain. Pemerintah melakukan pemulihan ekonomi masyarakat dan memastikan masyarakat mendapatkan social safety net.
Khusus untuk program balai latihan kerja (BLK) Komunitas, ia mengatakan, program ini ditujukan untuk mempercepat peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM). Program ini menyasar pada komunitas-komunitas masyarakat, salah satunya lembaga pendidikan keagamaan, seperti pesantren.
"Ini salah satu cara kita mendorong peningkatan kompetensi masyarakat. Mendorong dari yang low skill, agar memiliki kompetensi dan masuk pasar kerja atau berwirausaha," ujarnya.
Hingga 2019, Kemnaker telah membangun 1.113 BLK Komunitas. Pada 2020, Kemanker memasang target 2000 BLK Komunitas dapat terbangun.
Namun, akibat pandemi Covid-19, program ini di-refocusing hingga menjadi 1000 BLK Komunitas.
Baca Juga: Untuk Atasi Pengangguran di Indonesia, Ini 3 Langkah Strategis Kemnaker
Menaker menegaskan, program-program bantuan ini tidak boleh disalahgunakan. Ia tak segan akan menindak siapapun yang menyalahgunakan wewenang dalam pelaksanaan program bantuan.
"Tidak boleh satu rupiah pun berkurang bantuan itu. Tidak boleh ada siapa pun yang mengatasnamakan Kementerian Ketenagakerjaan meminta fee atas program ini. Kalau ada oknum mengatasnamakan Kementerian Ketenagakerjaan dan motong, bawa ke Polisi, kita laporkan sama-sama," tegasnya. (*)
Berita Terkait
-
Banyak Manfaat, Ketahui Beragam Bentuk Penggunaan Eucalyptus
-
Takut BPK, Banyak Menteri Takut Cairkan Dana COVID-19 Sampai Jokowi Marah
-
Tujuh Provinsi Tidak Ditemukan Kasus Positif Baru Covid-19, Ini Daftarnya
-
Jatim Penyumbang Kasus Positif Covid-19 Terbanyak Hari Ini, Setelah Itu DKI
-
Teruskan Penelitian, Kementan Sebut Kalung Eucalyptus Bukan Obat Covid-19
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
Terkini
-
BNI Perkuat Inklusi Keuangan dan Transaksi Digital Lewat FinExpo 2025
-
Prabowo Ungkap Kartel Narkoba Kini Pakai Kapal Selam, Minta Polisi Jadi 'Mata dan Telinga Rakyat'
-
Warga Karangasem Demak Senyum Bahagia Menyambut Terang Baru di HLN ke-80
-
Tangan Diikat saat Dilimpahkan ke Kejaksaan, Delpedro: Semakin Ditekan, Semakin Melawan!
-
Prabowo: Saya Nonton Podcast Tiap Malam, Masa Saya Dibilang Otoriter?
-
Koalisi Sipil Tolak Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Sebut Pemerintah Abaikan Korban Pelanggaran HAM
-
Kontroversi Utang Whoosh: Projo Dorong Lanjut ke Surabaya, Ungkit Ekonomi Jawa 3 Kali Lipat
-
Prabowo Dukung Penuh Polri Tanam Jagung: Langkah Berani Lawan Krisis atau Salah Fokus?
-
Skandal Suap Vonis Lepas CPO: Panitera Dituntut 12 Tahun, Ungkap Peran Penghubung Rp60 Miliar!
-
DPR Sibuk! 2 RUU Siap Ubah Wajah Indonesia: Single ID Number dan Revisi Sistem Pemilu