Suara.com - Indonesia Political Opinion (IPO) belakangan hasil survei terkait menteri Kabinet Indonesia Maju yang diharapkan di-reshuffle oleh Presiden Jokowi.
Berdasarkan pemaparan survei seperti dikutip Hops.id--jaringan Suara.com--, Senin (6/7/2020), setidaknya ada 10 menteri yang berada di posisi tidak aman.
Paling tinggi adalah Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang disebut mengantongi suara sebesar 64,1 persen dari total responden.
Menurut Direktur IPO Dedi Kurnia Syah, dalam acara diskusi Polemik Trijaya, akhir pekan lalu, nama menteri berikutnya yang bisa kena reshuffle adalah Terawan Agus Putranto dengan 52,4 persen suara.
“Lalu ada Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah 47,5 persen, dan Menteri Agama Fahrul Razy 40,8 persen,” katanya.
Di dalam data tersebut, ada pula nama Menteri KKP Edhy Prabowo 36,1 persen, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan 33,2 persen, dan Menteri Sosial Juliari Batubara 30,6 persen.
Demikian halnya dengan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki 28,1 persen, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali 24,7 persen, dan Menteri BUMN Erick Thohir 18,4 persen.
Kata Dedi, survei IPO dilakukan kepada 1.350 responden yang tersebar di 135 desa dari 30 provinsi. Survei dilakukan pada periode 8-25 juni 2020.
Pakar Hukum dan Tata Negara Refly Harun turut angkat bicara soal rilis survei 10 menteri favorit Kabinet Indonesia Maju Presiden Jokowi yang diinginkan untuk direshuffle.
Baca Juga: Din Syamsuddin dkk Gugat UU Corona ke MK, Refly Harun: Ini soal Gengsi
Menurut Refly, angka 72,9 persen responden yang menganggap Presiden Jokowi perlu melakukan reshuffle merupakan angka yang tidak main-main. Ini pertanda publik memang merasa tak nyaman dengan kinerja sejumlah kementerian.
Tetapi dari 10 nama yang kira-kira jadi favorit reshuffle, setidaknya lima nama datang dari rekomendasi parpol pengusung presiden.
Kelimanya adalah Yasonna Laoly, Menaker Ida Fauziah, Menteri KKP Edhi Prabowo, Menteri Sosial Juliari Batubara, dan Menpora Zainudin Amali.
Sementara beberapa nama lainnya, diketahui merupakan orang-orang dekat dengan Jokowi, yakni Luhut, Erick, Teten, dan Fachrul Razi. Praktis, hanya Terawan yang aman dan tak memiliki beban untuk dicopot.
Kata Refly, untuk nama-nama yang direkomendasikan dari parpol, biasanya akan ditukar dengan nama lainnya. Seperti Yasonna Laoly misalnya, yang digosipkan bakal ditukar dengan Trimedya Panjaitan.
Sedangkan orang-orang dekat Presiden, inilah yang dipertanyakan, apakah dia berani melengserkannya, atau memberi pos lain seperti di komisaris BUMN andaipun benar mereka yang jadi target reshuffle.
Berita Terkait
-
Din Syamsuddin dkk Gugat UU Corona ke MK, Refly Harun: Ini soal Gengsi
-
Ditanya Soal Isu Reshuffle, Moeldoko: Muncul Peramal-peramal Baru
-
Dirut Inalum Nyaris Diusir Anggota Dewan, Refly Harun Kurang Sreg
-
Menko Luhut Bangga, Dulu Indonesia Impor, Kini Rajin Ekspor APD
-
Luhut Kaget, Indonesia Disebut Sebagai Negara Berpenghasilan Menengah Atas
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Kok Bisa Hiu Tutul Sering 'Nyasar' ke Pantai Indonesia? Ternyata Ini Alasannya!
-
Tragedi Sungai Lusi: 5 Santriwati Penghafal Alquran di Blora Ditemukan Tak Bernyawa
-
DPR Desak BRIN Ubah Pendekatan Penanganan Bencana: Fokus Riset, Mitigasi, dan Pendidikan
-
Bawa Kasus ke Jakarta, Pengacara Ungkap Sederet Kejanggalan Kasus Penembakan 5 Petani di Pino Raya
-
Hujan Deras Lumpuhkan Tiga Koridor Transjakarta, Rute Dialihkan karena Pohon Tumbang
-
Eksekusi Brutal Dua Matel di Kalibata: Bagaimana Semua Jejak Lenyap?
-
Pengamat: Usulan Kapolri Dipilih Langsung Presiden Masuk Akal, DPR Justru Ganggu Check and Balances
-
3 Santriwati Hanyut Sungai Lusi Ditemukan Meninggal, Total Korban Jiwa Menjadi Lima
-
Pilkada Kembali ke DPRD: Solusi Hemat Anggaran atau Kemunduran Demokrasi?
-
Muncul Perkap Anggota Polri Bisa Jabat di 17 Kementerian/Lembaga, Ini Respons Komisi III DPR