Suara.com - Kementerian Pertanian (Kementan) dalam waktu dekat akan memproduksi kalung antivirus Corona. Rencananya Kementerian yang dipimpin Syahril Yasin Limpo tersebut bakal membuatnya secara massal pada Agustus 2020 mendatang.
Merespons hal tersebut, Anggota DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay mengaku telah mencoba kalung yang diklaim oleh Mentan Syahril bisa menjadi penangkal Virus Corona.
Saleh mengemukakan, ada dua bentuk yang diperkenalkan kepada pihaknya, yakni roll on dan balsem. Meski begitu, Saleh mengemukakan, jika produk garapan Kementan itu lebih cenderung seperti obat gosok.
"Modelnya seperti obat gosok. Kalau digosokkan ke leher atau kulit, rasanya sedikit panas. Baunya seperti minyak kayu putih," kata Saleh kepada Suara.com, Senin (6/7/2020).
Bahkan, dia menyangsikan kekhasiatan kalung berbahan eucalyptus tersebut sebagai penawar virus dari Kota Wuhan, China.
"Setelah mencobanya, saya tidak tahu apakah itu efektif sebagai antivirus corona atau tidak. Yang saya tahu, banyak peneliti yang masih meragukan. Merekalah yang paling bisa memberikan justifikasi terhadap temuan-temuan seperti ini."
Dia sendiri menyampaikan kepada Kementan untuk kembali menguji kalung tersebut. Karena dikhawatirkan, jika kalung antivirus Corona tersebut tidak terbukti ampuh, bakal jadi bahan olok-olokan semata.
Saleh mengaku, sebenarnya menyambut baik temuan tersebut, apalagi jika ramuan yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan telah diakui oleh banyak peneliti.
Namun sejak diumumkan beberapa hari yang lalu, kalung antivirus dengan bahan dasar tanaman eucalyptus itu justru malah mendapatkan banyak kritikan.
Baca Juga: Takut Jadi Bahan Bullyan, Anggota DPR Minta Kalung Anti Corona Diuji Lagi
"Sebaliknya jika tidak benar, takutnya nanti kita diolok-olok orang. Makanya, sekali lagi, sebelum produksi massal, pastikan dan uji kembali. Libatkan sebanyak mungkin para ahli. Terutama mereka yang nyata-nyata masih meragukan," katanya.
Bahkan, ia mengetahui sejumlah peneliti dan lembaga penelitian pun masih meragukan hasil temuan Kementan tersebut. Karena itu, Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) tersebut memberi masukan kepada Kementan untuk kembali mendalami temuannya itu.
"Orang-orang belum yakin atas temuan itu. Jika banyak yang belum yakin, tentu belum tepat jika diproduksi massal," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo
-
Nadiem Tersangka Kasus Pengadaan Chromebook, Pukat UGM Soroti Buruknya Tata Kelola Sektor Pendidikan