Suara.com - Meski sering terlihat turun ke jalan dalam berbagai aksi massa, pendakwah Neno Warisman mengaku bahwa dirinya bukan seorang pendemo asli. Perempuan itu mengatakan bahwa aksinya hanya sebuah bentuk berekspresi semata.
Neno mengakui hal ini kepada pakar hukum dan tata negara, Refly Harun. Dalam perbincangan itu, Refly bertanya apakah mantan penyanyi itu memiliki masalah dengan Presiden Jokowi hingga hampir tak pernah absen dalam sejumlah aksi demosntrasi.
"Ada apa masalahnya dengan Jokowi, dan orang menganggap secara radikal ikut demo, di depan MK, di depan truk, jadi front liners seperti itu?" tanya Refly seperti yang dilansir Suara.com dari kanal Youtube Refly Harun, Sabtu (11/7/2020).
Neno lantas menjawab bahwa alasan dirinya mengikuti demo adalah untuk menyuarakan ekspresinya. Ia menyatakan bahwa demo adalah jalan terakhirnya ketika pendapat masyarakat termasuk dirinya tak lagi didengar penguasa.
"Saya kan bukan pendemo asli, bukan. Jadi karena bahasa, ekspresi, enggak bisa lagi. Cuma itu (demo) gitu," ungkap Neno.
"Taruh lah dalam budaya kita udah tinggi, kita bisa mengungkapkan dengan bahasa budaya yang memang berbudaya, bukan Tuhan yang budaya ya. Bukan bilang bahwa demo itu berbudaya, tapi enggak ada ekspresi yang bisa membuat apa yang kita rasakan itu bisa didengar oleh pihak lain," imbuh Neno.
Mendengar jawaban itu, Refly lantas mengaitkannya dengan aksi Neno Warisman yang membacakan puisi saat acara Munajat 212 di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (21/2/2019).
"Termasuk ketika membaca puIsi soal "Tuhan menangkanlah salah satu pasangan calon, nanti tidak ada lagi yang akan menyembahmu" itu luar biasa yang kontroversial sekali," singgung Refly mengutip salah satu bait puisi Neno kala itu.
Perempuan 56 tahun itu lantas menjelaskan bahwa saat membuat puisi itu, dia telah meminta pendapat dari sejumlah pihak. Selain itu, kalimat dalam puisi tersebut juga diakuinya sering dipanjatkan dalam doa sehari-hari.
Baca Juga: Blak-blakan Neno Warisman: Kenapa Sih Aku Dibilang Radikal?
"Jadi waktu puisi itu saya buat, saya minta pendapat, sambil mengoreksi puisi-puisi itu, saya inget doa yang sering saya baca, saya emang amazed gitu, jadi pada saat itu saya tambahkan. Jadi emang itu doa saya yang biasa aja gitu," jelas Neno yang menganggap bahwa tak ada yang istimewa dalam puisinya tersebut.
Refly lantas menanyakan mengapa puisi tersebut dibacakan di saat menjelang Pilpres 2019.
"Sebetulnya konteksnya sosial banget, kalau enggak ada kepemimpinan yang lebih baik, kan saya selalu bilang Pak Jokowi udah memimpin dengan baik, lalu kita kan boleh meminta yang lebih baik. jadi kalau enggak ada yang lebih baik saya khawatir gitu," ungkap Neno Warisman.
Berita Terkait
-
Blak-blakan Neno Warisman: Kenapa Sih Aku Dibilang Radikal?
-
Tujuh Mahasiswa UNAS kena Sanksi Skors hingga DO, Ini Jawaban Pihak Kampus
-
Rekan Kena DO karena Tuntut Potong Biaya Kuliah, Mahasiswa Unas Akan Demo
-
Protes Kenaikan UKT dan SPP, Aliansi Rakyat Bergerak Geruduk LL Dikti V DIY
-
Refly Harun Soroti 6 Kejanggalan Putusan MA soal Sengketa Pilpres 2019
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
Terkini
-
Wajib Skrining BPJS Kesehatan Mulai September 2025, Ini Tujuan dan Caranya
-
Muktamar PPP Bursa Caketum Memanas: Husnan Bey Fananie Deklarasi, Gus Idror Konsolidasi Internal
-
Viral Poster Kekesalan WNI di Sydney Marathon: 'Larilah DPR, Lari dari Tanggung Jawab!'
-
Viral PHK Massal Gudang Garam di Tuban, Isak Tangis Karyawan Pecah dan Soroti Kondisi Dunia Kerja
-
Bukan Saya, Anggota PSI Klarifikasi Usai Wajahnya Mirip Driver Ojol yang Dipanggil Wapres Gibran
-
Bukan Kader PSI, Inilah Driver Ojol Asli yang Bertemu Gibran di Istana Wapres
-
Terungkap Video Ibu Jilbab Pink yang Viral Bukan AI, Keluarga: Jangan Terprovokasi
-
Sadis! Anggota TNI Tembak Mati Warga Gegara Ribut Duit Parkir, Pratu TB Resmi Tersangka
-
DPR Resmi Hentikan Tunjangan Rumah dan Moratorium Kunjungan Luar Negeri, Ini Kata Golkar
-
Kekayaan Riza Chalid Dari Mana? Tak Cuma Minyak, Ada Minuman hingga Kelapa Sawit