Suara.com - Pihak Kementerian dalam negeri (Kemendagri) akhirnya menemui masyarakat dan mahasiswa Papua yang tergabung dalam Komite Aksi Penolakan Otsus Jilid II yang menggelar aksi di depan Gedung Kemendagri, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (14/7/2020).
Pihak Kemendagri diwakili oleh pihak Direktorat Jenderal Otonomi Daerah menemui massa aksi. Pihaknya menemui massa perserta didampingi oleh Kapolsek Gambir Kompol Kadek Budiyarta.
Terlihat, koordinator aksi bernama Eto Rumpedai kemudian menyerahkan sebuah lembaran yang berisi 9 tuntutan. Sembilan tuntutan isi antara lainnya berisi penolakan otonomi khusus dilanjutkan ke jilid II dan pembebasan seluruh tahanan politik Papua.
"Kami punya tuntutan, mungkin nanti bisa diterima dan ditindaklanjuti oleh pihak Kemendagri," kata Eto dalam pertemuannya dengan perwakilan Kemendagri.
Sementara itu, Budi Arman yang merupakan perwakilan dari Direktorat Jenderal Otonomi Daerah mengatakan, bahwa pihaknya berjanji akan meneruskan tuntutan tersebut ke atasannya.
"Baik tuntutan kami terima, kami akan sampaikan ke pimpinan. Saya perwakilan dari Dirjen Otda," katanya.
Setelah pertemuan tersebut, sejumlah peserta aksi kemudian bernyanyi dan meneriakan suara Papua Merdeka.
Jumlah pendemo yang melakukan long march dan demonstrasi menolak Otsus jilid II di depan kantor Kemendagri mencapai puluhan orang.
Berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi, para pendemo tampak membawa sejumlah atribut mulai dari poster hingga spanduk bertuliskan penolakan terhadap Otsus jilid II.
Baca Juga: 9 Tuntutan Aksi Mahasiswa Papua: Tolak Otsus Jilid II, Berikan Referendum
Massa awalnya berkumpul di Taman Aspirasi depan Istana Merdeka pada pukul 11.20 WIB lalu melakukan long march menuju gedung Kemendagri dengan pengawalan aparat kepolisian.
Ada sekitar puluhan massa yang mengikuti aksi ini.
Salah satu orator dalam aksi ini mengatakan, aksi ini digelar untuk menuntut adanya Otsus jilid II. Selain itu, mereka juga menuntut adanya referendum.
Berita Terkait
-
Wali Kota Prabumulih Langgar Aturan Buntut Copot Kepsek SMPN 1, Ini Sanksi dari Kemendagri
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban