Suara.com - Seorang perempuan di California menghabiskan uang sebesar USD9000 atau sekitar Rp 131 juta untuk membayar joki yang menggantikan anaknya mengikuti kelas online. Hasilnya ternyata tak sesuai yang diharapkan.
Menyadur US News, tes yang dikerjakan oleh si joki ternyata mendapatkan nilai C. Karenanya, Littlefair meminta diskon atas uang ratusan juta yang telah dibayarkan ke joki.
Tak sempat mendapatkan uangnya kembali, Littlefair malah harus mendekam di penjara usai perbuatannya terendus oleh pihak kepolisian.
Ibu berusia 57 tahun ini dijatuhi hukuman penjara selama lima minggu oleh pengadilan setempat atas perbuatan curangnya.
Dihadapan majelis hakim, perempuan ini mengaku sangat menyesal atas tindakannya dan meminta keringanan hukum. Ia menyebut pengalaman ini sebagai mimpi buruk bagi keluarganya.
"Saya berbuat demikian karena cinta untuk putra saya, tetapi akhirnya saya sangat menyakiti putra saya," ujar Littlefair, Rabu (15/7).
Hakin Distrik Amerika Serikat Allison Borroughs mengatakan Littlefair telah mengajari anaknya untuk menipu dan tak masalah mengambil jalan pintas.
"Anda seharusnya berbuat dengan menghasilkan dan bekerja untuknya, saya pikir itu pelajaran yang perlu putra anda ketahui dan sedihnya ia akan mempelajarinya dengan cara yang sulit di sini," kata Burroughs.
Littlefair adalah satu di antara 50 orang yang didakwa atas kecurangan di perguruan tinggi yang melibatkan orang tua kaya di universitas elit seantero AS.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Diaspora Indonesia di Florida dan Texas Resah
Pihak berwenang mengatakan orang tua bekerja dengan konsultan penerimaan di perusahaan milik Rick Singer, yang menyediakan jasa joki ujian sekolah hingga tes untuk masuk perguruan tinggi.
Kepolisian menyebutkan, joki telah menggantikan anak Littlefair untuk mengikuti kuliah kelas online sekaligus mengerjakan ujian, sehingga si anak bisa lulus bisa lulus dari Universitas Georgetown pada 2018 lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Mahasiswa Sandera Polisi saat Demo Rusuh di Semarang, Rezki dan Rafli Dituntut Hukuman Segini!
-
Prabowo Bertemu Bill Gates: Kasih Bintang Jasa dan Bahas Kolaborasi Besar buat Indonesia
-
Demo Hari Tani Nasional di Jakarta Dijaga Ketat Ribuan Aparat, Massa Dilarang Lakukan Hal-hal Ini
-
Transportasi Baru di Danau Toba Sumut, Gubernur Bobby Nasution Jajal Pesawat Amfibi
-
Ribuan Siswa Keracunan Program Makan Bergizi Gratis, Komisi X DPR RI Minta Audit Ketat
-
Polemik Penyitaan 148 Ha Lahan, PT Weda Bay Nickel Klarifikasi: Mayoritas Bukan Milik Kami
-
Gerak Cepat Bobby Nasution, UHC Dicapai dalam Waktu Singkat
-
Di Panggung PBB, Prabowo Bela Palestina dan Menolak Doktrin Si Kuat - Si Lemah
-
Pengalihan Rute Lalu Lintas Jakarta Imbas Demo Hari Tani Nasional Hari Ini
-
Puan Maharani Minta Pemerintah Evaluasi MBG: Programnya Bagus, Penanganannya Tidak Tepat