Suara.com - Seorang pria bernama Andi Baso Ryadi Mappasulle mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah.
Pasalnya, dia dijanjikan Nurdin diizinkan untuk memindahkan jasad istrinya, Nurhayani Abram, dari pekuburan khusus Covid-19 di Macanda, Kabupaten Gowa. Namun, janji tersebut belum juga dipenuhi.
"Saya tidak tahu Pak Gubernur apa masih punya rasa perikemanusiaannya atau tidak. Sampai sekarang, sama sekali tidak ada respon untuk perjuangan kami untuk memindahkan jenazah almarhumah istri saya," kata Andi Baso saat dikonfirmasi, Senin (20/7/2020).
Segala upaya telah ditempuh Andi Baso bersama keluarganya agar permintaan tersebut dapat ditunaikan. Salah satunya dengan menemui langsung Nurdin di Kantor DPRD Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Senin (20/7/2020) siang tadi.
Sebelumnya, Andi mengemukakan hasil swab test istrinya, yang meninggal dunia pada Jumat 15 Mei 2020, pukul 23.45 WITA, dinyatakan negatif Covid-19.
Sementara, hasil swab diterima pihak keluarga pada Jumat 22 Mei 2020, lalu. Hanya saja, tim gugus saat itu sudah terlanjur memakamkan jenazah istri Andi Baso sesuai dengan protokol Covid-19.
Sejumlah surat izin pernyataan persetujuan resmi dari jajaran Pemerintah Daerah Bulukumba juga telah dikantongi agar jasad istri Andi Baso dapat dipindahkan ke kampung halaman yang berada di Kabupaten Bulukumba, Sulsel, dikarenakan hasil swabnya negatif.
Hanya saja, surat dan perjuangan Andi Baso belum membuahkan hasil. Dua bulan lebih janji Gubernur Sulsel itu belum juga ditunaikan.
"Dengan semua surat yang kami sudah dapatkan sekarang. Baru mau memakai perasaannya dan baru sadar kalau ada namanya prikemanusiaan. Mungkin Pak Gubernur menunggu surat dari Allah SWT," kata dia.
Baca Juga: Bawa Pulang Jenazah Corona, Anggota DPRD Makassar Jadi Tersangka
"Kalau memang tidak ada juga niat baik Pak Gubernur untuk memindahkan jenazah almarhumah istri saya, kami keluarga akan datang di Macanda untuk memindahkan sendiri jenazah almarhumah istri saya ke Bulukumba," Andi Baso menambahkan.
Sementara itu, Nurdin mengaku kesulitan melunasi janjinya. Dia beralasan, keluarga Andi Baso bersurat ke berbagai lembaga dan jajaran pemerintah agar jenazah istrinya dapat dipindahkan.
"Bapak membuat surat kemana-mana akhirnya saya jadi susah. Saya jadi susah. Bapak punya surat kemana-mana saya tidak mungkin membuat keputusan karena surat, padahal saya sudah janji," jelas Nurdin.
Selain itu, katanya, apabila permintaan tersebut dipenuhi Nurdin Abdullah, khawatir semua pihak akan melakukan hal yang serupa seperti yang dilakukan Andi Baso.
"Yang namanya janji, satu saya bijaki semua akan minta. Ada aturan. Kasih saya waktu. Saya kan sudah bilang, saya mau pindahkan secara diam-diam. Tapi ini kita lagi dapat telepon tiba-tiba minta tanda tangan semua bahwa sesuai dengan protokol COVID-19. Insyallah kita akan pindahkan," tutup Nurdin.
Diketahui, istri Andi Baso, Nurhayani Abram sebelumnya dirawat di salah satu rumah sakit rujukan penanganan pasien Covid-19 di Makassar, Jumat 15 Mei 2020, lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf