Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya mengkaji penanggulangan Tuberclosis (TBC). Sehingga bisa ikut dalam kendaraan yang sama dengan tim penanganan Covid-19.
"Saya nggak tahu apakah ini bisa ditumpangkan di Covid Grup sehingga kendaraannya sama," ujar Jokowi dalam Rapat Terbatas tentang Percepatan Eliminasi Tuberkulosis (TBC) di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (21/7/2020).
Pasalnya Jokowi menginginkan agar pengendalian TBC dan Covid-19 bisa diselesaikan.
Sehingga kata dia, jika dua hal tersebut bisa diselesaikan, akan mempercepat kerja pemerintah dalam hal penanggulangan TBC dan Covid-19.
"Kita bisa menyelesaikan dua hal yang penting bagi kesehatan rakyat kita. kalau itu bisa, saya kira akan lebih mempercepat," ucap dia.
Tak hanya itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta jajarannya melakukan pelacakan agresif seperti Covid-19. Kata dia pelacakan penderita TBC juga bisa dilakukan bersama dengan tes Covid-19.
"Saya kira seperti yang kita lakukan sekarang ini, kita sudah memiliki model untuk Covid-19 yaitu pelacakan segara agresif untuk menemukan dimana mereka, harus dilakukan. Ini mungkin kita nebeng Covid ini, kita juga lacak yang TBC," kata Jokowi.
Kepala Negara mengingatkan Indonesia saat ini masuk peringkat ketiga kasus penderita Tuberkulosis (TBC) tertinggi di dunia
"Perlu kembali saya ingatkan bahwa Indonesia masuk ke ranking yang ketiga kasus penderita TBC tertinggi di dunia setelah India dan China," ujar Jokowi.
Baca Juga: Takut Sebarkan Corona, Ambulans di Jakarta Dilarang Terima Uang Tunai
Mantan Wali Kota Solo itu menyebut TBC merupakan salah satu dari 10 penyakit menular yang menyebabkan kematian dibandingkan HIV/AIDS.
"TBC merupakan salah satu dari 10 penyakit menular yang menyebabkan kematian terbanyak di dunia, lebih besar dibandingkan HIV /AIDS setiap tahunnya," kata dia.
Jokowi menuturkan dari data yang ia terima sebanyak 116 ribu orang yang meninggal karena TBC di tahun 2017 dan 98 ribu orang meninggal karena TBC di tahun 2018.
Berita Terkait
-
Difitnah Isu Ijazah Jokowi, Andi Arief: Pak SBY Terganggu, Kemungkinan Bakal Ambil Langkah Hukum
-
Menteri Berulah, Presiden Menanggung Beban? Syahganda Desak Prabowo Gunakan Strategi Sun Tzu
-
HUT ke-13 Jokowi Masuk Gorong-gorong, Membaca Ulang Mitos Populisme
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Peringatan 13 Tahun Jokowi Masuk Gorong-Gorong: Momen Ikonik yang Mengubah Wajah Politik Indonesia
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Difitnah Isu Ijazah Jokowi, Andi Arief: Pak SBY Terganggu, Kemungkinan Bakal Ambil Langkah Hukum
-
Malam Tahun Baru Jakarta Jadi Wadah Doa Lintas Agama Bagi Korban Bencana Sumatera
-
Polda Metro Jaya Catat Laporan Kejahatan Terbanyak Sepanjang 2025, Capai 74 Ribu Kasus
-
Alarm Narkoba di Jakarta: 27 Orang Terjerat Tiap Hari, 7.426 Kasus Terungkap Sepanjang 2025
-
Tutup Tahun 2025 di Lapangan, Presiden Prabowo Tinjau Pemulihan Bencana di Tapanuli Selatan
-
Kado Akhir Tahun, Pemprov DKI Gratiskan Transum Selama Dua Hari
-
PDIP Kecam Teror terhadap Pegiat Medsos dan Aktivis, Guntur Romli: Tindakan Pengecut!
-
Hari Terakhir Pencairan BLTS Rp900 Ribu, Kantor Pos Buka hingga Tengah Malam
-
Densus 88: Ideologi Neo Nazi dan White Supremacy Menyasar Anak Lewat Game Online!
-
Menteri Berulah, Presiden Menanggung Beban? Syahganda Desak Prabowo Gunakan Strategi Sun Tzu