Suara.com - Pria Jerman pengaut paham antisemit atau anti Yahudi, Stephan Balliet (28) terancam penjara seumur hidup setelah menembak mati dua orang pada Oktober 2019 lalu.
Menyadur Channel News Asia (CNA), Balliet yang mengaku anti Yahudi menjalani persidangan pada Selasa (21/7/2020) atas tindakannya membunuh dan menargetkan orang-orang Yahudi di kota Halle.
Dalam dakwaannya, Balliet ditunduh menembak mati dua orang pada Oktober setelah dia gagal memasuki sebuah sinagoge--tempat ibadah orang Yahudi--di Halle.
Jaksa penuntut mengatakan Balliet menggunakan bahan peledak dan senjata api untuk mencoba mendapatkan akses ke sinagoge.
Pada Oktober tahun lalu, Sinagoge itu diketahui dihadiri 52 orang yang tengah merayakan Yom Kippur, hari paling suci dalam kalender Yahudi.
Setelah gagal menembus pintu kayu sinagoge yang terkunci, ia menembak mati seorang pejalan kaki wanita dan seorang pria di sebuah toko kebab di dekatnya.
Parahnya, Balliet yang diduga memiliki masalah gangguan kepribadian, memfilmkan aksi brutalnya itu langsung lewat internet.
Sebelumnya, dia juga menerbitkan dokumen online yang menyerukan pembunuhan semua orang Yahudi.
Serangan itu mengejutkan Jerman dan menimbulkan kekhawatiran bahwa kelompok ekstrimisme sayap kanan dan kekerasan anti-Yahudi kembali bangkit usai berakhirnya era Nazi 75 tahun lalu.
Baca Juga: Benderanya Dihapus dari Situs Kemenlu Jerman, Taiwan Ngamuk
Menurut sebuah laporan di majalah Spiegel, penilaian psikologis Balliet menyimpulkan bahwa ia memiliki gangguan kepribadian yang kompleks dengan unsur autisme.
Namun, Balliet dianggap menyadari tindakannya dan tidak dibebaskan dari tanggung jawab pidana.
"Baillet menggambarkan tembakan fatal yang menembaki dua korbannya di Halle tanpa emosi dan tampak kecewa karena gagal dalam usahanya memasuki sinagoge," kata psikiater Norbert Leygraf.
Jika terbukti bersalah, Balliet bisa menghadapi hukuman penjara seumur hidup.
Persidangan kasus Balliet diadakan di pengadilan distrik di Magdeburg dan dijadwalkan berlangsung hingga pertengahan Oktober mendatang.
Berita Terkait
-
Kucing Menengok Dipanggil Stardenburdenhardenbart, Memang Apa Artinya?
-
Apa Arti Kata Stardenburdenhardenbart?
-
Hebat, Desa Mandiri Energi di Jerman Pasok Listrik dari Energi Alternatif
-
Industri Otomotif Jerman: Jalan Keluar dari Krisis Panjang dan Berbatu
-
Benderanya Dihapus dari Situs Kemenlu Jerman, Taiwan Ngamuk
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar
-
Jurus Prabowo Setop Wisata Bencana: Siapa Pejabat yang Disentil dan Mengapa Ini Terjadi?
-
Gus Yahya Ajak Warga Nahdliyin Bersatu Hadapi Tantangan, Terutama Bencana Sumatra