Suara.com - Pemerintah Taiwan kebingungan karena bendera mereka tiba-tiba lenyap dari situs resmi Kemenlu Jerman. Menyadur DW pada Rabu (15/07/2020), Taiwan menyebut aksi ini sebagai sikap diskriminasi.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Taiwan Joanne Ou mengaku cemas atas sikap Jerman dan tak terima dengan diskriminasi semacam ini.
"Kami dengan serius menyatakan posisi pemerintah kami" ujarnya merujuk pada kepada Deutsches Institute Taipei yang merupakan bagian dari Kementerian Luar Negeri Jerman.
"Taiwan tidak bisa terima. Ini diskriminatif," lanjutnya.
Situs Kemenlu Jerman memang menghapus gambar bendera Taiwan sementara bendera negara lain dengan teritori khusus termasuk zona administratif khusus seperti Hong Kong dan macau masih ada dalam situs resmi tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman, Rainer Breul tidak membantah adanya perubahan dalam situs webnya. Namun ia bersikeras bahwa sikap itu bukan perubahan haluan politik.
"Bendera Taiwan tidak dipasang karena kami memiliki kebijakan satu-China," katanya.
"Kami tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan dan Taiwan bukan negara yang kami kenal. Tidak heran ketika kami memperkenalkan wilayah duni, kami akan membedakan antara wilayah dan negara-negara tempat kita memiliki hubungan diplomatik."
Baca Juga: Aktivitas AS di Selat Taiwan Meningkat, China Kirim Kapal Perusak Mutakhir
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum
-
RUU KUHAP Dinilai Ancam HAM, Koalisi Sipil Somasi Prabowo dan DPR: Ini 5 Tuntutan Kuncinya
-
RUU KUHAP Bikin Polisi Makin Perkasa, YLBHI: Omon-omon Reformasi Polri
-
Sepekan Lebih Kritis, Siswa SMP Korban Bullying di Tangsel Meninggal Usai Dipukul Kursi
-
Percepat Penanganan, Gubernur Ahmad Luthfi Cek Lokasi Tanah Longsor Cibeunying Cilacap
-
Ribuan Peserta Ramaikan SRGF di Danau Ranau, Gubernur Herman Deru Apresiasi Antusiasme Publik
-
Heboh Pakan Satwa Ragunan Dibawa Pulang Petugas, Pramono Membantah: Harimaunya Tak Keluarin Nanti
-
Jejak Karier Mentereng Mayjen Agustinus Purboyo, Kini Pimpin 'Pabrik' Jenderal TNI AD Seskoad
-
Apa Ketentuan Pengangkatan Honorer PPPK Paruh Waktu 2025? Ini Aturan KemenpanRB