Suara.com - Menteri Hukum dan HAM atau Menkumham Yasonna Laoly secara terang-terangan mengungkap kondisi beberapa lembaga pemasyaraatan (lapas) di Indonesia yang dinilainya sudah tidak layak dan over capavity atau kelebihan kapasitas. Ia bahkan mengibaratkan lapas-lapas tersebut mirip dengan neraka.
Kondisi lapas itu diungkap oleh Yasonna kala menjadi bintang tamu di tayangan YouTube Deddy Corbuzier yang dilansir Suara.com pad Selasa (22/7/2020).
Menteri 67 tahun itu tak menampik jika permasalahan kapasitas yang dihadapi lapas membuka peluang oleh para oknum untuk berbisnis.
"Itu bukan hanya oleh petugas, petugas banyak yang saya pecat gara-gara itu. Di dalam, mereka ada geng-geng, uang premannya. Di beberapa lapas kita ketahui langsung," ungkap Yasonna mengakui.
Ia lantas membeberkan beberapa lapas yang diketahuinya sudah tidak layak untuk menampung narapidana. Yasonna bahkan menyebutnya sebagai hell alias neraka.
"Jadi Salemba itu hell, rutan Medan itu hell, Bagan Siapi-Api itu 700 persen dari kapasitas, di Kalimantan Selatan itu hell," papar Yasonna terang-terangan.
Ia mengatakan bahwa penuhnya lapas itu dikarenakan banyak napi yang dijatuhi hukuman lama namun tidak mendapat remisi.
"Filosofi dari pemindahan adalah harus sadar reward and punishment, memanusiakan mereka, mendidik mereka. Kalau seseorang menunjukkan ada perbaikan, he changes the behaviour (dia tunjukkan perubahan perilaku -red), tapi saya tidak bisa kasih remisi karena dibatasi Undang-undang, bagaimana itu?" tukas Menteri asal Sumatera Utara itu.
Lebih lanjut, ia pun menerangkan soal kepadatan apas yang dinilainya sudah tidak layak.
Baca Juga: Napi Narkoba Makin Banyak dan Tak Bisa Remisi, Menkumham Mengaku Lelah
"Di lapas-lapas over capacity (kelebihan kapasitas), itu bisa dibayangkan satu ruangan yang katakanlah 5 x 6 meter put more one hundred people there, dan satu toleit, they have to take turn (ditaruh lebih dari seratus orang di sana, dan mereka harus bergantian-red). Tanya deh Ahmad Dhani," ungkap Menteri Yasonna kepada Deddy Corbuzier.
"Iya, Dhani tells me that's crazy (Dhani bilang ke saya itu gila banget -red)," jawab Deddy.
Yasonna pun mengungkap bahwa fenomena lapas penuh itu tak lain karena fungsi hukum yang harus memasukkan orang-orang bersalah ke penjara, meski kejahatan tindak pidana ringan sekalipun. Padahal, jika mengandalkan penambahan lapas, pembangunannya bukan hal yang mudah dilakukan.
"Satu lapas untuk seribu orang itu sekitar Rp 150 miliar. Karena membangun lapas bukan seperti membangun rumah, blok luar, blok dalam, pakai duri pengaman, tebal jerujinya, belum orang-orangnya. Jadi harus hulunya (yang diperbaiki) bukan hilirnya. Apa hulunya? law (hukum)," jelas Yasonna.
Tag
Berita Terkait
-
Napi Narkoba Makin Banyak dan Tak Bisa Remisi, Menkumham Mengaku Lelah
-
Anak Berniat Laporkan Deddy Corbuzier ke KPAI, Ada Apa?
-
Ngaku Gubernur AAU, Napi Pencabulan Lakukan Penipuan dari Dalam Lapas
-
22 Napi Bandar Narkoba dari Jogja Dipindah ke Nusakambangan
-
5 Seleb Datang ke Pernikahan Mantan, Terbaru Lesty Kejora
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah