Suara.com - Selebgram Awkarin ikut mengecam aksi buzzer yang meramaikan isu klepon bukan jajanan Islami. Ia membuat video dengan mengacungkan jari tengah.
Video tersebut diunggah ke akun Twitter milik Awkarin pada Rabu (22/7/2020).
Dalam rekaman berdurasi 11 detik, Awkarin terlihat melempar sebutir klepon ke atas. Kemudian kepalanya lantas mendongak ke atas.
Mulut Awkarin terbuka dan menangkap klepon yang tadi dilempar.
Sambil mengunyah klepon, Awkarin lantas mengacungkan jari tengahnya ke arah kamera.
Wanita bertato ini dengan gamblang mengirim pesan kepada para buzzer yang meramaikan isu klepon tersebut. Ia merasa mereka hanya memecah belah bangsa.
"Buat buzzer yang kerjanya mecah belah bangsa. Fight me bi**," tulis Awkarin di postingan video tersebut.
Video tersebut telah disaksikan lebih dari satu juta kali. Warganet pun memberikan 79 ribu like, 19 ribu retweet dan 2.800 komentar di sana.
Dalam cuitan yang lain, Awkarin juga mengomentari perihal isu bahwa GoFood haram. Ia lantas berencana membeli klepon lewat aplikasi pesan antar tersebut.
Baca Juga: Fakta Kue Klepon yang Bikin Gaduh Media Sosial
"Klepon haram. GoFood haram. Pesen Klepon di GoFood ah~" ujar Awkarin.
Ia juga mengunggah foto tangkapan layar aplikasi GoFood yang menunjukkan beberapa pilihan menu klepon.
VIdeo Awkarin selengkapnya dapat disaksikan di sini.
Untuk diketahui, munculnya isu klepon bukan jajanan Islami mulai ramai diperbincangkan warganet dan menjadi trending topik Indonesia di Twitter, Selasa (21/7/2020).
Gambar klepon yang tersebar di sosial media memiliki narasi seperti berikut.
"Kue klepon tidak Islami. Yuk tinggalkan jajanan yang tidak Islami dengan cara membeli jajanan Islami, aneka kurma yang tersedia di toko syariah kami."
Masih belum jelas darimana dan siapa pembuat gambar tersebut. Namun, di bagian bawah tertulis nama "Abu Ikhwan Azis".
Belakangan beredar pula video ceramah seorang ustaz yang menyebut GoFood haram. Tertera nama "Ust Dr Erwandi Tarmizi Ma" pada rekaman itu.
Dalam video tersebut, ustaz mengatakan GoFood haram karena uang yang digunakan untuk membeli makanan adalah uang riba. Menurutnya, uang tersebut merupakan hasil pinjaman dari perusahaan sehingga penyewa jasa GoFood harus membayar bunga untuk menebus makanan yang ia pesan.
"Jadi sebetulnya ketika driver gojek tadi membelikan pesanan Anda, pakai uang Gojek atau pakai uang Anda? Berarti dia meminjamkan uang kepada Anda, ya atau tidak? Dipinjamkannya 85% karena dia dapat fee dari si merchant tadi, paham?" kata ustaz itu.
Ia kemudian menganalogikan jika harga makanan aslinya Rp 85 ribu maka konsumen harus membayar Rp 100 ribu karena sisanya untuk membayar bunga.
"Kalau harga makanan tadi Rp 100 ribu berarti dipinjamkannya Anda uang Rp 85 ribu. Nanti ditagihkannya lagi kepada Anda berapa? Delapan puluh lima ribu atau seratus? Padahal di struk ditulis Rp 100 ribu. Pinjam uang 85 ribu dibayar seratus apa namanya?" ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri