Suara.com - Seorang pelajar Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) berinisial AB (17) terpaksa berurusan dengan polisi, lantaran kedapatan menggunakan senjata api rakitan khas Kota Palopo, Sulawesi Selatan bernama papporo yang memicu terjadi bentrok antar warga.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar Komisaris Polisi Agus Heru mengemukakan, bentrokan tersebut terjadi di Jalan Kandea, Kota Makassar pada Minggu (26/7/2020) pukul 04.40 WITA pagi.
"Sehubungan dengan riak-riak pemicu terjadinya gesekan antar warga," kata Agus kepada Suara, Minggu (26/7/2020).
Agus menjelaskan, permasalahan tersebut berawal dari pria bernama Zulkarnain, pemilik papporo, yang menyuruh AB untuk meledakkan senjata api rakitan tersebut di pinggir kanal samping Pos Yandu, Jalan Kandea, Makassar pada pukul 00.30 WITA.
AB menyanggupi permintaan Zulkarnain. Dia kemudian meledakkan senjata api rakitan itu sebanyak tiga kali dengan cara menuangkan spiritus.
Alhasil, suara ledakan keras pun terdengar hingga kemana-mana. Sehingga, membuat warga sekitar yang tengah beristirahat terbangun.
"Seorang ibu menegur Zulkarnain dan AB. Dia bilang jangan bunyikan papporo tengah malam karena ada anak kecilku," kata Agus.
Permasalahan rupanya tak sampai di situ, warga lainnya bernama Co'nang yang merasa terganggu dengan tingkah Zulkarnain dan AB, mendatangi lokasi kejadian.
"Menurut informasi warga, dirinya ikut menegur dan memukul Zul selaku pemilik papporo," kata dia.
Baca Juga: Satu Anak Tewas saat Tawuran di Jatiasih, Polisi Tangkap 8 Remaja
Situasi kemudian berubah memanas. Warga Baraya dan Warga Kandea bersitegang, hingga bentrokan pun tak dapat dielakkan.
Beruntung dari kejadian ini, polisi tiba tepat waktu. Sehingga, tidak ada warga yang mengalami luka-luka akibat bentrok.
Ada tiga orang yang ditangkap dari kejadian ini, dua di antaranya adalah TD dan II, Warga Kandea yang kedapatan membawa gerobak berisi batu.
"Untuk dipersiapkan melempar jika terjadi pecah antara Kandea dan Baraya. AB juga karena membunyikan papporo, sehingga menggangu Kamtibmas dan terjadinya pemukulan dapat memancing situasi," katanya.
Kontributor : Muhammad Aidil
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
Terkini
-
Tragis! Tergelincir di Tikungan, Pemotor Tewas Seketika Disambar Bus Mini Transjakarta
-
Wafat di Pesawat Usai Tolak Tambang Emas, Kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong Kembali Bergema
-
PLN Pastikan Kesiapan SPKLU Lewat EVenture Menjelang Natal 2025 & Tahun Baru 2026
-
Soal Polemik Perpol Baru, Kapolri Dinilai Taat Konstitusi dan Perkuat Putusan MK
-
Kritik Penunjukan Eks Tim Mawar Untung sebagai Dirut Antam, KontraS: Negara Abai Rekam Jejak HAM!
-
Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumbar
-
Detik-Detik Pengendara Motor Tewas Tertabrak Bus Minitrans di Pakubuwono Jaksel
-
Jawab Kritik Rektor Paramadina, Wamendiktisaintek Tegaskan Fokus Pemerintah Bukan Kuota PTN
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!
-
Operasi Senyap KPK di Banten, Lima Orang Terjaring OTT Semalam