Suara.com - Rahayu Saraswati, aktris dan politikus yang juga merupakan keponakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa pemerintah tidak memiliki cukup anggaran untuk mengatasi kekerasan terhadap perempuan di Indonesia.
Perempuan bernama lengkap Rahayu Saraswati Hashim Djojohadikusumo ini mengungkap bahwa ada beragam kasus kekerasan perempuan termasuk perdagangan orang yang telah dilaporkan dan memerlukan rehabilitasi, namun ternyata anggaran yang disiapkan tidak cukup.
"150 ribu korban KDRT, sudah dilaporkan tapi anggaran di pemerintah untuk memberi rehabilitasi hanya untuk 7000 orang saja, itupun termasuk keluarganya," ungkap Rahayu dilansir Suara.com dari kanal Youtube Deddy Corbuzier, Senin (27/7/2020).
Perempuan yang tengah maju sebagai Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan ini mengatakan bahwa isu kekerasan terhadap perempuan masih kalah dibahas di ranah pemerintah ketimbang isu-isu lain.
"It's not as sexy as corruption (Ini enggak seseksi isu korupsi)," kata Rahayu di hadapan Deddy Corbuzier.
Lebih lanjut, Rahayu juga menyayangkan sejumlah pihak yang memojokkan kaum pekerja seks komersial (PSK) dalam setiap kasus yang diungkap.
Tak hanya itu, ia juga menyoroti bagaimana beberapa pekerja kehilangan pekerjaannya karena dianggap bekerja di sektor yang memiliki imej negatif di mata masyarakat. Misalnya, ketika penutupan tempat hiburan Alexis beberapa waktu lalu.
Menurutnya, dengan menutup tempat-tempat hiburan dan lokalisasi tidak secara otomatis membuat prostitusi hilang selamanya, bahkan ia khawatir justru akan menyebar.
"Alexis ditutup juga enggak berarti itu gone (hilang)," tegasnya.
Baca Juga: Kasih Ibunya Gelang Emas, Deddy Corbuzier Malah Diomelin
Ia mengatakan pemerintah seharusnya mengambil langkah lanjutan usai membubarkan sebuah tempat lokalisas yang sebelumnya menjadi lahan pekerjaan bagi sejumlah orang.
Ia tak menampik jika permasalahan sosial ini akan merambat ke berbagai bidang sehingga butuh waktu untu mengurainya.
"Apakah semua sudah diambil? Semua permasalahan sosial kita sering kali ujung-ujungnya berkaitan dengan sosial ekonomi. Pastikan bahwa lapangan pekerjaan itu ada, tapi kan untuk itu kan wajib pendidikan juga. Pastiin lah mereka wajib belajar 12 tahun. Pasti sistem pendidikan harus diubah juga, yang saat ini soal buat menghafal, mana yang harus critical thinking? atau keterampilan bekerja?" kritik Rahayu.
Ia pun mengaku tengah memperjuangkan para korban kekerasan seksual dan perdagangan manusia tersebut dengan menyediakan ruang penyembuhan.
Namun dirinya tak menampik jika penanganan tersebut membutuhkan berbagai upaya yang melibatkan seluruh pihak untuk ikut turun tangan.
"Karena memang terbatas ya pastikan kalau memang ada survivor yang bisa diselamatkan mereka ada tempat yang lyak yang aman dan waktu yang secukupnya, dan tender loving care. Justru itu yang paling lama," ungkap Rahayu.
Tag
Berita Terkait
-
Kasih Ibunya Gelang Emas, Deddy Corbuzier Malah Diomelin
-
Viral Rekaman Dugaan KDRT Oknum Polisi, Anak Mengaku Diinjak dan Dicakar
-
Lukman Sardi Dedikasikan Piala IMA 2020 untuk Korban Kekerasan Seksual
-
Komisaris Besar Polisi dan Anak Saling Lapor Terkait Dugaan KDRT
-
Lukman Sardi Nominator IMA 2020: Piala untuk Korban Kekerasan Seksual
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang