Suara.com - Pengacara Hotman Paris Hutapea menyindir musisi Bali yang tidak percaya dengan Covid-19. Vokalis SID, Jerinx merasa sindiran tersebut ditujukan kepadanya dan balik menceramahi Hotman.
Hotman Paris dalam akun Instagram miliknya @hotmanparisofficial membagikan beberapa foto berisi informasi terbaru tentang perkembangan Covid-19.
"Agar oknum pemain musik di Bali membaca ini! Masih tidak percaya ada ancaman corona?" tulis Hotman seperti dikutip Suara.com, Selasa (28/7/2020).
Hotman membagikan foto pengumuman Indonesia Eximbank yang menyampaikan ada karyawannya terinfeksi Covid-19. Selain itu, ada pula foto pengumuman Christian Dior yang mengumumkan ada salah satu karyawannya di gerai Plaza Senayan positif Covid-19.
Jerinx melalui akun Instagram miliknya @jrxsid merasa dirinya yang disindir oleh Hotman. Belakangan, Jerinx gencar menyuarakan gerakan menolak rapid test hingga meyakini Covid-19 merupakan bagian dari konspirasi global.
Pria berusia 43 tahun itu membalas unggahan Hotman Paris dalam kolom komentar. Jerinx justru balik menyindir Hotman Paris.
"Hai semua. Saya JRX musisi yang dimaksud bang Hotman di captionnya. Bang bang... saya pikir Anda pintar, tuan!" balas Jerinx 'pedas'.
Jerinx membagikan sebuah link YouTube yang disebutnya berisi penuturan dokter dari Afrika. Dalam penjelasannya, dokter tersebut memberikan pernyataan bahwa kurikulum kedokteran global dirancang untuk menciptakan pola pikir yang sangat patuh terhadap sistem dan selalu bermain aman.
Saat Suara.com mencoba menelusuri link YouTube yang dibagikan oleh Jerinx, video YouTube sudah tidak ada. Video tersebut sudah dihapus oleh pihak YouTube karena dianggap melanggar aturan dalam YouTube.
Baca Juga: Jerinx SID Tolak Rapid Test, Kapolres: Denpasar Zona Merah Corona
Berikut isi lengkap balasan Jerinx di status Hotman Paris.
"Hai semua. Saya JRX musisi yang dimaksud bang Hotman di captionnya. Bang bang.. saya pikir anda pintar, tuan!
Saya dan Anda sama-sama berkulit gelap kan? Nah. Statement dokter dari Afrika ini memperkuat fakta jika kurikulum kedokteran global memang dirancang untuk menciptakan pola pikir yang sangat patuh terhadap 'sistem' dan untuk selalu bermain aman.
Ketika tiba di masa krisis seperti sekarang, dokter pun dipaksa menjadi 'mesin' yang bekerja hanya sesuai sistem. Problemnya adalah kerangka sistem tersebut merupakan hasil kerjasama Big Pharma, politisi, institusi kesehatan dan ilmuwan yang sangat rentan terhadap konflik kepentingan.
Sumpah makin kasihan saya sama dokter-dokter yang beneran tulus dan berjuang mati-matian agar tetap menjadi manusia ketika semua kawan-kawan nya menjadi robot.
Silakan cek https://youtu.be/26s4feGFlvs atau baca DM Anda."
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?