Suara.com - Sekelompok kera babon di taman safari Knowsley, Inggris, dilaporkan memiliki koleksi senjata tajam seperti pisau, obeng. hingga gergaji.
Menyadur New York Post, para babon bersenjata ini disebutkan telah menimbulkan kekacauan dan kekhawatiran.
Hewan-hewan primata yang bersenjata ini pernah menyerbu kendaraan pengunjung, hingga merusak bagian mobil seperti kaca hingga wiper.
Terkait kera-kera yang menenteng senjata-senjata tajam ini, pihak taman safari curiga para pengunjung sengaja memberikan barang-barang berbahaya ini kepada para hewan.
"Kami tidak tahu dari mana babon ini mendapatkan pisau, obeng, dan gergaji. Apakah dari pengunjung yang ingin melihat mereka menyerang mobil pengunjung atau babon ini mencurinya dari truk dan van yang terbuka," ujar seorang pekerja taman safari Knowsley.
Pekerja taman safari menyebut para babon memang dapat mengakses kotak perkakas milik manusia lalu mengambil isinya.
"Salah satu babon terlihat keliling sambil membawa gergaji," katanya.
Para babon ini acapkali melakukan tindakan destruktif seperti merusak kendaraan manusia. Tahun ini saja, dua pengunjung taman safari Knowsley dilaporkan telah mengalami kerusakan mobil karena ulah hewan-hewan. ini.
Kendati demikian, pihak taman safari menilai para babon yang membawa senjara ini belakangan telah menjadi kasak-kusuk yang berkembang secara berlebihan di masyarakat sekitar.
Baca Juga: Siapkan Dana Rp 1,5 Triliun, Chelsea Serius Datangkan Kai Havertz
"Kami percaya banyak dari kisah-kisah ini tumbuh berlebihan karena telah dicerikatakn kembali dengan tambahan-tambahan cerita yang membuat benda-benda yang lazim ditemukan di kandang tampak lebih menarik dan sulit dipercaya," sambungnya.
Taman safari Knowsley berada di daerah barat laut Inggris ini mulai dibuka kembali sejak 15 Juni lalu, dengan menerapkan sejumlah protokol keamanan untuk menekan sebaran Covid-19.
Kawasan dengan luas 222 hektar ini merupakan rumah bagi sejumlah hewan seperti kera, singa, harimau, rusa kutub, hingga unta.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU