Suara.com - Ribuan warga Myanmar menggelar unjuk rasa atas kematian seorang wanita dari kelompok Karen yang meninggal dunia usai dirampok oleh dua tentara.
Menyadur Barrons, Naw Nu Naw dirampok perhiasannya dan ditembak hingga tewas oleh dia tentara di kota Dwe Lo pada 16 Juli lalu.
Pengadilan militer negara itu telah menyatakan dua tentara ini bersalah. Adapun kini keduanya telah ditahan.
Wakil direktur Human Rights Watch Asia Phill Robertson menyerikan agar kedua prajurit itu diserahkan ke pengadilan sipil, mengecam kurangnya transparansi dalam pengadilan militer.
"Kemungkinan Naw Mu Naw akan berakhir sebagai kasus lain yang velum terselesaikan dalam pola kebrutalan militer Burma," kata Phill.
Kasus ini kemudian memicu gelombang protes selama dua pekan terakhir, puncaknya pada Selasa (28/7) lalu.
Diperkirakan sekitar 5.000 pengunjuk rasa, turun ke jalanana ibu kota negara bagian Hpa-an, dengan berbalut pakaian tradisional dan mengibarkan bendera kelompo Karen.
"Kami menuntut militer mundur karena kami khawatir kami juga akan ditembak dan dibunuh, ujar seorang demonstran, Khwe Ni.
Pemberonyak Uni Nasional Karen (KNU) menandatangani gencatan senjata pada 2012 silam dengan militer setelah lebih dari 60 tahun berperang.
Baca Juga: Dua Hari Jelang Poligami, Pria Ini Disiksa hingga Tewas oleh Istri Tua
Kerusuhan berkobar lagi di negara bagian usai Karen menuduh pihak miliyer membangun jalan dan infrastruktur lainnya yang melanggar batas wilayah mereka.
Disebutkan, puluhan ribu pengungsi Karen masih tinggal di kamp-kamp yang terletak di sepanjang perbatasan Myanmar dan Thailand.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
3 Fakta Kereta Purwojaya Anjlok di Bekasi, Jalur Terblokir Sejumlah KA Terdampak
-
Bukan Cuma Mesin EDC, KPK Kini Juga Bidik Korupsi Alat Pengukur Stok BBM di Kasus Digitalisasi SPBU
-
Kerajaan Thailand Berduka: Ratu Sirikit Meninggal Dunia di Usia 93 Tahun karena Komplikasi Penyakit
-
Tragis! Mulut Asem Mau Nyebat, Pegawai Warkop di Kebon Jeruk Tewas Tersetrum Listrik
-
PDIP Gaungkan Amanat Bung Karno Jelang Sumpah Pemuda: Indonesia Lahir dari Lautan, Bukan Tembok Baja
-
Heboh Polisi di Bali Terlibat Perdagangan Orang Modus Rekrut Calon ABK, Begini Perannya!
-
Umrah Mandiri: Kabar Baik atau Ancaman? Ini Kata Wamenhaj Soal Regulasi Baru
-
Sempat Digigit Anjing, Mayat Bayi di Bukittinggi Tewas Termutilasi: Tubuh Terpotong 3 Bagian!
-
Bahlil 'Dihujat' di Medsos, Waketum Golkar Idrus Marham: Paradoks Demokrasi
-
Ponsel Menkeu Purbaya Kalah Jauh dari Anak Buahnya: Handphone Lu Bagus Nih