Suara.com - Hari ini, Kamis (30/7/2020), merupakan hari terakhir Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi. Dalam waktu dekat, Pemprov DKI Jakarta akan segera menentukan 'nasib' dari aturan untuk mencegah penularan virus Covid-19.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sendiri telah memutuskan ibu kota menerapkan PSBB transisi fase 1 sejak 4 Juni lalu atau selama satu bulan. Bedanya dengan PSBB sebelumnya, kali ini berbagai sektor yang sempat ditutup mulai dibuka.
Mulai dari perkantoran, pariwisata, hingga kegiatan olahraga di ruang terbuka, menerapkan pembatasan kapasitas 50 persen. Namun karena masih fase 1, masih banyak juga sektor yang belum diizinkan beroperasi seperti sekolah, bioskop, hiburan malam, dan kegiatan di ruang tertutup lainnya.
Namun sejak diterapkan awal Juni, PSBB transisi fase 1 tak kunjung beralih ke fase 2 dan malah terus diperpanjang. Hingga sekarang, terhitung sudah dua kali Anies memperpanjang PSBB transisi fase 1, yakni pada tanggal 2 dan 16 Juli lalu.
Sebelum mengambil keputusan PSBB akan diperpanjang atau tidak, Anies menyebut ada beberapa indikator yang harus dipenuhi. Mulai dari fasilitas kesehatan, rata-rata angka penularan, dan pengawasan terhadap tempat yang rentan.
Catat Rekor Corona Harian
Pada hari terakhir PSBB ini, ada dua poin yang kerap menjadi sorotan. Pertama adalah jumlah positif corona harian yang terus meningkat bahkan memecahkan rekor dan kemunculan klaster perkantoran.
Dalam dua pekan terakhir sejak PSBB transisi diperpanjang, terhitung sudah tiga kali ibu kota memecahkan rekor positif corona harian. Yakni tanggal 21 Juli dengan 441 pasien, 27 Juli dengan 472 kasus, dan terakhir 29 Juli menjadi yang terbanyak, 585 pasien.
Meningkatnya angka harian pasien corona disebut anies karena program active case finding atau pencarian orang yang terpapar corona secara aktif. Melalui cara ini, tim medis bisa menemukan pasien yang tidak menyadari dirinya sudah tertular virus asal China itu.
Baca Juga: Anies Terapkan PSBB Transisi, Klaster Perkantoran Melesat jadi 90 Kasus
Pasalnya sekarang ini pasien corona tidak memiliki gejala. Karena itu mereka merasa sehat padahal sudah tertular.
"Kenapa di Jakarta itu jumlahnya tinggi? Saya ingin sampaikan kepada semuanya di sini. Karena Jakarta mengambil strategi mencari orang-orang yang terpapar lalu diisolasi, lalu diputus mata rantainya," ujar Anies dalam diskusi webinar, Rabu (29/7/2020).
Kapasitas tes di Jakarta, kata Anies, sudah cukup tinggi bahkan melampaui standar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Untuk pekan ini saja, Anies mengatakan sudah ada 43 ribu orang yang dites.
"Jadi minimalnya 10 ribu, tapi kami mengerjakannya 40 ribu dan yang ditemukan positif ada 6,3 persen," kata Anies.
Muncul Puluhan Klaster Perkantoran
Peningkatan kasus harian juga sejalan dengan disorotnya klaster baru di perkantoran. Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah menerangkan, sampai tanggal 28 Juli 2020, ditemukan sebanyak 90 klaster di sektor perkantoran.
Berita Terkait
-
Anies Terapkan PSBB Transisi, Klaster Perkantoran Melesat jadi 90 Kasus
-
Daftar 68 Klaster Virus Corona di Perkantoran Jakarta, Banyak di PT Antam
-
Bisnis Bus Pariwisata Anjlok Terdampak Pandemi
-
Belum Sesuai Harapan, Tangsel Perpanjang PSBB Hingga 14 Hari Mendatang
-
PSBB Kembali Diperpanjang di Kawasan Tangerang Raya, Dengan Syarat....
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
Antrean Bansos Mengular, Gus Ipul 'Semprot' PT Pos: Lansia-Disabilitas Jangan Ikut Berdesakan
-
Prabowo Jawab Desakan Status Bencana Nasional: Kita Monitor Terus, Bantuan Tak Akan Putus
-
Rajiv Desak Polisi Bongkar Dalang Perusakan Kebun Teh Pangalengan: Jangan Cuma Pelaku Lapangan
-
KPK Akui Lakukan Eksekusi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sesaat Sebelum Dibebaskan
-
Dongkrak Pengembangan UMKM, Kebijakan Memakai Sarung Batik di Pemprov Jateng Menuai Apresiasi
-
Gerak Cepat Athari Gauthi Ardi Terobos Banjir Sumbar, Ribuan Bantuan Disiapkan
-
Prabowo Murka Lihat Siswa Seberangi Sungai, Bentuk Satgas Darurat dan Colek Menkeu
-
Krisis Air Bersih di Pesisir Jakarta, Benarkah Pipa PAM Jaya Jadi Solusi?
-
Panas Kisruh Elite PBNU, Benarkah Soal Bohir Tambang?
-
Gus Ipul Bantah Siap Jadi Plh Ketum PBNU, Sebut Banyak yang Lebih Layak