Suara.com - Presiden Joko Widodo alias Jokowi terlihat tidak memakai masker saat memimpin rapat terbatas atau ratas yang dihadiri sejumlah anggota kabinet pada Senin (3/8/2020) kemarin di Istana Merdeka, Jakarta.
Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono membenarkan Jokowi membuka maskernya saat berbicara memberikan arahan kepada para pembantunya dalam ratas. Namun pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan dalam setiap ratas, termasuk menambah pembatas berupa kaca akrilik transparan untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.
"Buka tutup masker, dan sudah ada kaca akrilik," kata Heru saat dihubungi wartawan, Selasa (4/8/2020).
Dari foto Biro Pers Sekretariat Kepresidenan yang mendokumentasikan ratas Senin kemarin menampilkan, bukan hanya Jokowi yang menanggalkan masker diwajahnya. Beberapa menteri lainnya, seperti Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga taampak tak menggunakan masker.
Dalam keterangan persnya melalui Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden pada Senin kemarin, Heru mengatakan pihaknya melakukan pengetatan protokol kesehatan meskipun sebelumnya protokol kesehatan telah diterapkan di lingkungan Istana secara ketat.
"Kami di Sekretariat Presiden tetap melakukan pengetatan protokol kesehatan, walaupun yang lalu sampai hari ini kami sudah melakukan secara ketat," ujarnya.
Dia mengatakan, semua pihak yang ingin bertemu Jokowi di Istana wajib melakukan uji seka atau swab test sebagai salah satu protokol pencegahan penularan Covid-19.
"Walaupun sudah dilakukan swab, pada hari H kami akan lakukan rapid test," ucapnya.
Tak hanya itu, sarana dan prasarana di lingkungan Istana juga ditata sesuai protokol kesehatan. Misalnya dengan menjaga jarak antara kursi tamu dengan kursi Presiden sejauh kurang lebih 2-2,5 meter.
"Di meja oval yang akan menerima tamu-tamu yang diundang oleh Bapak Presiden, kami siapkan pembatas. Pembatasnya kaca akrilik, sehingga Bapak Presiden walaupun berhadapan tetap ada batas," kata Heru.
Selain itu, setiap ruangan di lingkungan Istana jendelanya dibuka secara rutin supaya sirkulasi udara lancar dan tetap segar.
"Selain itu tetap menggunakan masker, tetap cuci tangan, dan tetap masuk ke tabung disinfektan. Sehingga semuanya terjamin protokol kesehatan di Istana," terangnya.
Berita Terkait
-
Pemerintah AS Minta Jatah Penjualan TikTok
-
Lion Air Sidoarjo-Pontianak Stop Operasi Imbas Kasus Corona Baru
-
Habis Didemo, Pemkot Bandung Buka Tempat Hiburan Malam
-
Alasan Kenapa Pangeran Harry Nampak Kesusahan Beradaptasi di Negara Lain
-
Sinopsis Scorpion King 3: Battle For Redemption, Malam Ini di Global TV
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga