Suara.com - Seorang pria bernama Bambang Arianto yang mengaku sebagai salah satu dosen di universitas Islam di Yogyakarta melakukan pelecehan terhadap kurang lebih 300 perempuan.
Aksi bejatnya itu dilancarkan dengan modus riset bertukar pasangan atau swinger demi memuaskan fantasi seksualnya.
Dosen gadungan tersebut diketahui telah melancarkan aksinya sejak 2014. Selama enam tahun beraksi, tak kurang dari 300 perempuan menjadi korban pelecehan seksual berkedok riset.
Selain memanfaatkan riset soal swinger atau bertukar pasangan, ia juga memanfaatkan rasa iba korbannya untuk menyeret arah perbincangan ke ranah pornografi.
Berikut Suara.com merangkum 8 fakta mengejutkan tentang dosen pelaku pelecehan seksual berkedok riset swinger, Selasa (4/8/2020).
1. Viral Dosen Jogja Curhat Swinger ke Puluhan Wanita, Langsung Klarifikasi
Seorang pria yang disebutkan sebagai alumnus PTN dan dosen universitas swasta Islam tengah ramai diperbincangkan publik karena melakukan kekerasan seksual secara tak langsung pada puluhan wanita, menurut cuitan @Teh__L, Minggu (2/8/2020). Dengan modus riset seperti Gilang bungkus, yang tengah viral karena fetish bungkus jarik, pria bernama Bambang Arianto, yang mengajar di sebuah universitas di Jogja ini, curhat pada para korban tentang praktik swinger, atau bertukar pasangan, sehingga membuat korban tak nyaman.
Menurut pengakuan salah satu korban berinisial LA di Facebook, Kamis (30/7/2020), pelaku sempat menghubunginya melalui Facebook dengan beralasan bahwa LA berpikiran terbuka, sehingga cocok untuk dilibatkan dalam risetnya yang sensitif.
Baca Juga: Dikenal Berprestasi, Bambang Arianto Dosen Swinger Kejutkan Rektor UNU
2. Lakukan Pelecehan Seksual, Dosen Ini Perdaya Korban dengan Riset Swinger
Kasus pelecehan seksual bermodus riset seperti yang dilakukan Gilang, kembali mencuat. Kali ini pelaku diduga merupakan seorang dosen alumnus UGM bernama Bambang Arianto yang sempat mengajar di universitas Islam di Jogja.
Kasus tersebut mencuat setelah salah seorang korban berinisial LA membuat pengakuan di Facebook, (Kamis /30/7/2020).
3. Mengerikan, 300 Perempuan Jadi Korban Pelecehan Seksual Dosen Swinger
Viralnya kasus pelecehan seksual berkedok riset yang dilakukan Bambang Arianto membuka fakta baru. Selain memanfaatkan riset soal swinger atau bertukar pasangan, ia juga memanfaatkan rasa iba korbannya untuk menyeret arah perbincangan ke ranah pornografi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Akui Agus Suparmanto Ketum, DPW PPP Jabar Tolak Mentah-mentah SK Mardiono: Tak Sesuai Muktamar
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae untuk Nadiem, Kejagung: Kami Berpegang Pada Alat Bukti Sah
-
Ada HUT ke-80 TNI dan Dihadiri Prabowo, Tugu Monas Ditutup Sementara untuk Wisatawan Besok
-
Pemprov Sumut Kolaborasi Menuju Zero ODOL 2027
-
Mardiono Yakin SK Kepengurusan PPP di Bawah Pimpinannya Tak Akan Digugat, Kubu Agus: Bisa kalau...
-
Masa Tunggu Haji Diusulkan Jadi 26,4 Tahun untuk Seluruh Wilayah Indonesia
-
Prabowo Bakal Hadiri HUT ke-80 TNI, Monas Ditutup untuk Wisatawan Minggu Besok
-
Tembus 187 Kasus, Kecelakaan Kereta di Daop 1 Jakarta Terbanyak Melibatkan Orang!
-
Gelagapan Baca UUD 45, Ekspresi Wakil Ketua DPRD Pasangkayu Disorot: Yang Dibaca Pancasila?
-
"Segel Tambang, Bukan Wisata Alam": Warga Puncak Sampaikan Protes ke Menteri LH