Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah resmi menerapkan aturan ganjil-genap (gage) kendaraan roda empat. Sejak diterapkan pada hari pertama kemarin, Senin (3/8/2020), volume lalu lintas diklaim menurun.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, volume lalu lintas di pos pemantauan 25 ruas jalan yang menerapkan gage menurun hanya dua persen.
"Volume lalin terjadi penurunan sekitar dua persen di titik pemantauan," ujar Syafrin saat dihubungi Suara.com, Selasa (4/8/2020).
Dengan penurunan volume kendaraan itu, ia menganggap lalu lintas di ruas jalan gage lebih lancar. Sebab tak ada penumpukan jalan di persimpangan yang membuat kemacetan.
"Dari aspek lalin memang ramai lancar dan tidak terjadi penumpukan berarti di persimpangan atau ruas jalan. Artinya lalin lancar," tuturnya.
Kendati demikian, ia mengatakan ada peningkatan pada jumlah pengguna bus TransJakarta sejumlah dua persen. Namun untuk Mass Rapid Transit (MRT), jumlahnya malah menurun sampai delapan persen.
"Kemudian angkutan umum secara rata-rata naik dua persen tetap dari proporsinya itu TransJakarta naik 2 persen. MRT turun delapan persen," katanya.
Syafrin menyebut penerapan gage di tengah pandemi bukan bertujuan untuk mengalihkan pengguna kendaraan pribadi ke angkutan umum, melainkan agar masyarakat tak bepergian kecuali karena hal penting.
Karena itu, ia berharap agar menaati aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) agar kegiatan di luar rumah berkurang. Dengan demikian maka wabah Covid-19 bisa dikendailkan.
Baca Juga: Penerapan Ganjil-Genap Berpotensi Meningkatkan Kasus Positif Covid-19
"Kalau sebelum pandemi tujuanya untuk memindahkan pergerakan warga dari kendaraan pribadi ke angkuta umum, tapi justru saat pandemi ini tujuanya adalah sebagai instrumen pembatasan pergerakan orang," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Guru Takut Tegur Murid Merokok? Dilema HAM VS Disiplin Hancurkan Wibawa Pendidik
-
Keakraban Prabowo dan Trump Jadi Bahan Lelucon Jimmy Kimmel di TV Nasional
-
Blak-blakan di Sidang ASDP, Mantan Wakil Ketua KPK: Hapus Pasal 'Kerugian Negara'
-
Bikin Pedagang Pasar Tersiksa, APPSI Tolak Raperda KTR DKI Jakarta
-
60 Koperasi Merah Putih Terima Dana Rp6 Miliar, Menkop Ferry Ingatkan Soal Kejujuran
-
Dugaan Ijazah Palsu Arsul Sani, Jika Terbukti Wajib Mundur dari Hakim MK
-
Di Balik Sertifikat Akreditasi: Upaya Klinik dan LAFKESPRI Jaga Mutu Layanan Kesehatan Indonesia
-
Soroti Kesenjangan Energi, Akademisi: Target Listrik 5.700 Desa Harus Wujudkan Keadilan Akses!
-
Hadapi Nyinyiran, Prabowo Beberkan Bukti Keberhasilan MBG: 99,99% Sukses!
-
Dipuji Dunia, Disindir di Negeri Sendiri: Prabowo Bela Program Makan Bergizi Gratis dari Cibiran