Suara.com - Pemkot Jakarta Selatan memastikan pekerjaan jalan layang (fly over) Lenteng Agung dan Tanjung Barat sesuai progres. Sehingga diperkirakan bakal selesai tepat waktu, yakni Desember 2020.
"Senin (3/8) kemarin kita lakukan pengecekan, untuk melihat progres pekerjaannya sudah berjalan sesuai rencana," kata Kepala Suku Dinas Bina Marga Kota Jakarta Selatan Heru Suwondo, di Jakarta, Rabu (5/8/2020).
Ada dua pengerjaan jalan layang di wilayah Jakarta Selatan merupakan proyek pembangunan dari Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta yang pengerjaannya telah dimulai sejak akhir 2019, yakni jalan layang Lenteng Agung dan jalan layang Tanjung Barat.
Jalan layang Lenteng Agung dengan total anggaran Rp 143,5 miliar memiliki panjang total 880 meter, dengan pembagian, sisi barat di seberang IISIP sepanjang 430 meter dan sisi timur 450 meter.
"Untuk Lenteng Agung progres cukup bagus, pengerjaan mencapai 79 persen, bagian atas sudah terbentuk bahkan sudah bisa kita lintasi waktu pengecekan," kata Heru.
Selanjutnya, jalan layang Tanjung Barat memiliki total panjang 1.120 meter dengan rincian sisi selatan sepanjang 470 meter, sisi utara memiliki panjang 580 meter dengan lebar sekitar delapan meter dan tinggi masing-masing sisi 6,5 meter.
"Pengecekan kondisi di lapangan untuk jalan layang Tanjung Barat sudah 66 persen rampung," ujarnya.
Heru menambahkan, pengecekan yang dilakukan oleh jajaran unsur wilayah Kota Jakarta Selatan adalah untuk memastikan penyedia yang mengerjakan pembangunan proyek sudah mengerjakan sesuai kriteria rancangan jalan layang, seperti dilengkapi dengan sumur resapan dan drainase.
"Inshaa Allah, koordinasi dengan Dinas Bina Marga Provinsi, untuk penyelesaian direncanakan tepat waktu," kata Heru.
Baca Juga: Begini Penampakan Jalan Layang Tapal Kuda di Lenteng Agung
Pembangunan jalan layang Lenteng Agung dan Tanjung Barat bertujuan untuk mengurai kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut karena adanya perlintasan sebidang rel kereta api.
Dengan dibangunnya jalan layang, kendaraan tidak perlu lagi menyeberang atau berbelok di atas perlintasan, tetapi menggunakan jalan layang tersebut.
Begitu juga dengan masyarakat yang hendak menyeberang juga dilengkapi dengan jembatan penyeberangan orang (JPO) yang dilengkapi lift, ramah untuk penyandang disabilitas.
"Mudah-mudah akhir tahun ini sudah bisa dilintasi, sudah banyak masyarakat yang menanyakan ke saya kapan selesainya, tapi harusnya dinas yang memberikan pernyataan ini," kata Heru. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Kamera Terbaik September 2025
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
Terkini
-
Teka-teki Calon Menko Polkam: Tiga Nama Kunci di Tangan Prabowo, Siapa Pengganti Budi Gunawan?
-
Gaya Koboi Dinilai Bisa Ganggu Pasar, Menkeu Baru Purbaya Diminta Tiru Sri Mulyani: Banyakin Kerja!
-
TNI Masih Cari Celah Perkarakan Ferry Irwandi Meski Terganjal Putusan MK
-
Geger Ucapan 'Mental Kolonial', Bikin Rahayu Saraswati Keponakan Prabowo Resign dari DPR
-
Menkeu Purbaya Yudhi Bahas Soal Dana Ngendap di BI, Ketua Komisi XI DPR RI Langsung Tutup Rapat
-
Jenazah Korban Heli PK-IWS Tiba di Timika, Kondisi...
-
Baleg DPR RI Rapat Undang Jusuf Kalla, Ada Apa?
-
Jalan Tol Pluit Mendadak Jadi 'Kanvas' Putih, Akibat Trailer Hantam Truk Cat
-
Gurita Bisnis Rudy Tanoe, Tersangka Korupsi Bansos yang Lawan KPK Lewat Praperadilan!
-
Wagub Bali Ungkap Pembangunan Masif Jadi Biang Kerok Banjir, Alih Fungsi Lahan akan Dibatasi Ketat