Suara.com - Seorang pria Uighur yang dulu bekerja sebagai model berhasil membagikan cuplikan kehidupannya saat berada di dalam kamp tahanan China.
Menyadur BBC pada Rabu (05/08/2020), pria bernama Merdan Ghappar ini meninggalkan kampung halamannya di wilayah Xinjiang pada tahun 2009 untuk memulai karier modeling di Foshan, Cina selatan.
Xinjiang adalah kampung halaman bagi suku Uighur, minoritas etnik bagi sebagian besar umat Muslim di China.
Orang-orang di sana dipaksa untuk memutuskan kontak dengan dunia luar dan setidaknya 1 juta orang Uighur sudah ditahan dan diberi tuduhan dengan sewenang-wenang.
Ghappar Merdan yang sukses sebagai model kemudian ditangkap pada tahun 2018 atas tuduhan menjual ganja yang diyakini rekannya sebagai tuduhan 'mengada-ada'.
Ghappar dibebaskan pada November 2019 dan pada Januari 2020, ia pulang kembali ke kampung halamannya di Xinjiang. Namun, Ghappar tak sampai di rumah, ia menghilang.
Berselang sebulan Ghappar berhasil menghubungi keluarganya melalui aplikasi WeChat. Ia berkata ditahan di penjara polisi di Kucha, Xinjiang.
Selama beberapa hari, Ghappar bisa berhubungan dengan keluarganya tapi belakangan, komunikasi mereka terputus. Keluarga akhirnya memutuskan untuk mengirim video rekaman Ghappar dan pesan teks pada BBC dan The Globe untuk membuka tabir.
Keluarganya sadar bahwa keputusan mereka mungkin memperburuk situasi tapi mereka memiliki harapan untuk menarik perhatian dunia atas kenyataan ini.
Baca Juga: AS Masukan 11 Perusahaan China Dalam Daftar Hitam Terkait Isu Uighur
Dari kiriman tersebut diketahui jika Ghappar pernah ditahan dipenjara selama 18 hari bersama 50 orang lainnya. Kepalanya ditutup karung dan mereka diborgol dengan rantai besi membelenggu mereka.
Ghappar mendapat jatah makan di dalam tahanan yang disajikan dalam mangkuk dengan banyak sendok untuk berbagi dengan sesama penghuni sel.
Ia juga sempat mengambil foto dokumen tentang 'pengakuan' bocah umur 13 tahun yang ingin 'bertobat atas kesalahan mereka dan menyerah secara sukarela'.
Ghappar sempat merasakan gejala virus corona dan suhu tubuhnya lebih tinggi dari biasanya. Ia kemudian di pindahkan ke ruangan dingin yang membuatnya tak bisa tidur.
Ketika kondisinya semakin parah, ia dipindahkan ke Pusat Kontrol Epidemi yang berisi tempat tidur dengan belenggu dan dijaga ketat oleh dua orang. Di sini, ia berhasil menyelundupkan ponsel dan mengirim cuplikan situasi kamar.
Ia merekam dalam posisi tangan diborgol di kasur dan menunjukkan jendela yang dipasang jeruji besi dengan suara propaganda China sebagai latar belakang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
7 Fakta Bakengrind, Roti 'Bebas Gluten' yang Diduga Penipuan dan Membahayakan
Terkini
-
Mendagri Tito Minta Kepala Daerah Tak Panik Gegara Dana Transfer Dipotong, Harus Efisiensi Belanja!
-
Alasan Punya Balita, Polisi Bebaskan TikTokers Figha Lesmana usai Ditahan Kasus Demo Agustus
-
Ketua Dewan Pers Sindir Etika Pejabat: Kalau di Jepang Menteri Gagal Mundur, di Sini Maju Terus
-
Respons Kapuspen TNI Terkait Sorotan PDL Loreng Baru: Distribusi Bertahap, Diskusi Terus Berjalan
-
Bantah Ada 'Rapat Dadakan' DPR dengan Menteri Kabinet, Dasco: Itu Undangan Sudah 4 Hari yang Lalu
-
Mengapa Junta Myanmar Jatuhkan Bom ke Festival Bulan Purnama? Tewaskan 40 Warga
-
Sejumlah Menteri dan Pejabat Rapat Bersama Dasco Kamis Pagi, Ini Bahasannya!
-
Jabat Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Papua, Wamendagri Ribka Siap Kawal Program Pembangunan
-
Sambangi Makam Keluarga Jokowi: Refly dan Dokter Tifa Ungkap Kejanggalan Silsilah Keluarga Presiden
-
Balik Lagi ke Penjara, Kok Bisa Nadiem Makarim Sakit Ambeien sampai Mesti Dioperasi di RS?