Suara.com - Puluhan orang dugem di Savana Propok, Taman Nasional Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Aksi itu terekam kamera dan videonya viral di media sosial.
Rekaman itu diunggah oleh akun Twitter @insidelombok_ pada Selasa (4/8/2020).
Dalam video berdurasi satu menit, terlihat puluhan orang berjoget mengikuti alunan musik. Mereka menyalakan lampu senter sebagai penerangan.
Suara musik terdengar cukup kencang. Rata-rata orang yang dugem di Savana Propok ini adalah laki-laki.
Mereka berjoget layaknya sedang dugem di sebuah klub malam.
Bahkan orang-orang ini asyik joget dengan berdempet-dempetan dan beberapa pria tidak memakai masker.
Mereka dinilai telah mengabaikan protokol kesehatan dan melanggar batas kewajaran saat berada di alam. Apalagi lokasi aksi dugem ini masuk di wilayah Taman Nasional.
Berdasarkan informasi yang beredar, Dinas Pariwisata Lombok Timur (Lotim) tidak dapat berbuat banyak. Meskipun demikian, Kepala Dinas Pariwisata Lotim, H. Mugni menyayangkan aksi tersebut.
"Kejadian aksi dugem viral pada media sosial di Perbukitan Savana disayangkan Kepala Dinas Pariwisata Lotim, H. Mugni. Pihak Dispar tidak bisa berbuat apa-apa terkait hal tersebut. Dikarenakan Savana Propok Dikendalikan oleh Balai Taman Nasiona Gunung Rinjani (BTNGR)," tulis @insidelombok_.
Baca Juga: Beredar Foto Tumpukan Amonium Nitrat di Pelabuhan Beirut Sebelum Ledakan
Menurut @insidelombok_, aksi orang-orang itu mencoreng predikat NTB sebagai daerah dengan wisata halal terbaik dunia.
"Pihak Dispar Lotim akan melakukan koordinasi dengan TNGR agar adanya pembatasan kapasitas pendakian atau memperketat penjagaan di wilayah Savana Propok," tulis @insidelombok_.
"Mugni berharap agar para wisatawan yang mendaki agar tidak mengulangi hal yang serupa, dan lebih memperhatikan norma dan aturan," imbuhnya.
Sementara itu dilansir dari Keepo.me -- jaringan Suara.com, Rabu (5/8/2020), ulah orang-orang tersebut, kini Savana Propok ditutup untuk sementara waktu.
Keputusan ini disampaikan langsung oleh Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Dedy Asriady.
"Yang kita lakukan menutupnya," kata Dedy ketika dihubungi media, Rabu (5/8/2020).
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
-
OTT Bupati Bekasi, PDIP Sebut Tanggung Jawab Pribadi: Partai Tak Pernah Ajarkan Kadernya Korupsi
-
Jawab Desakan Status Bencana Nasional, Seskab Teddy: Pemerintah All Out Tangani Bencana Sumatra
-
Pramono Anung: UMP Jakarta 2026 Sedang Dibahas di Luar Balai Kota
-
Bantah Tudingan Pemerintah Lambat, Seskab Teddy: Kami Sudah Bergerak di Detik Pertama Tanpa Kamera
-
Jelang Mudik Nataru, Pelabuhan Bakauheni Mulai Dipadati Pemudik
-
Bupati Bekasi Diciduk KPK, Pesta Suap Proyek Terbongkar di Pengujung Tahun?
-
KPK Ungkap Ada Pihak yang Berupaya Melarikan Diri pada OTT di Kalsel
-
Mengapa Cara Prabowo Tangani Bencana Begitu Beda dengan Zaman SBY? Ini Perbandingannya