Suara.com - Perawat cantik, Intan Muliatyati (25) dibunuh dengan kejam oleh seorang dosen dari salah satu kampus di Kota Bima. Pembunuhnya adalah Arief (31).
Arif warga Dusun Maria Utara, Desa Maria, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima. Sementara Intan warga Kelurahan Kumbe Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima.
Intan dibunuh di Jalan Dana Traha Gunung Raja Kelurahan Dara, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (5/8/2020) lalu. Motif pembunuhan karena sakit hati.
Arif tidak terima Intan yang dua bulan ke depan akan menikah dengan pria lain.
Sementara Dia dan Intan telah menjalin hubungan asmara sejak tahun 2016 lalu.
Bahkan Arif yang diminta orangtuanya untuk membiaya kuliah keperawatan Intan selama ini. Rencana akan menikahi Intan setelah tamat kuliah.
Arif mengakui menusuk Intan Mulyatin, Rabu 5 Agustus 2020 sekitar pukul 8.30 Wita.
Mirisnya, perawat cantik itu juga ternyata masih sepupunya.
Arif mengaku yang paling menyakitkan hatinya adalah, saat lamarannya ditolak orangtua Intan. Arif tidak bisa menerima ucapan orang tua korban
Baca Juga: Suami Tega Bunuh dan Mutilasi Istrinya, Dibuang ke Septic Tank
"Walaupun malaikat datang melamar saya akan tetap tolak," kata orangtua Intan ditirukan Arif.
Arif mengaku sulit menerima bahasa seperti itu dari orangtua Intan.
Terlebih, Dia telah membiayai Intan saat masih kuliah di perguruan tinggi kesehatan di Makassar Sulawesi Selatan.
“Apa salah saya? Sementara dia meminta saya membiayai kuliah korban di Makassar,” ujar Arif.
Sementara kabar lain menyebutkan Intan memiliki pacar, selain AS. Intan dikabarkan akan menikah dengan kekasihnya dua bulan lagi.
Hal itulah yang menjadi alasan orang tua Intan menolak lamaran Arif. Selain itu, orang tua Intan tak terima karena pelaku dan korban masih sepupu satu kali.
Berita Terkait
-
Leher Ditebas usai Nyabu Bareng, Kronologi Berdarah Asep Bunuh Rekan di Jatinegara Jaktim
-
Tragedi Sabu Patungan: Polisi Ungkap Motif Sepele di Balik Tebasan Kerambit Maut Jatinegara
-
Jaksa Ungkap Detik-detik Kompol Yogi dan Ipda Aris Habisi Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan
-
Jatinegara Berdarah: Pria Nekat Tebas Leher Kenalan Gara-Gara Sabu, Ini Motifnya!
-
The Killer Question: Ketika Kuis Pub Berubah Jadi Ajang Pembunuhan
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
-
Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
-
Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
-
Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
-
Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
-
Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
-
Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD
-
Ketua DPD: GKR Emas Buktikan Pena Juga Bisa Jadi Alat Perjuangan Politik
-
Soeharto Jadi Pahlawan Nasional? Istana: Namanya Sudah Diusulkan, Tunggu Keputusan Presiden
-
Kemenag Petakan 80 Pesantren Berisiko Bangunan Runtuh, Susun Aturan Baru Demi Keselamatan Santri