Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menerapkan aturan ganjil-genap kendaraan bermotor sejak 3 Agustus lalu. Selama aturan ini diberlakukan, volume lalu lintas (lalin) diklaim menurun.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan kesimpulan itu diambil setelah pihaknya melakukan evaluasi dari 3 sampai 7 Agustus lalu. Ia menyebut ada penurunan volume lalin di 25 ruas jalan yang menerapkan gage sekitar 2-4 persen.
“Volume lalu lintas mengalami penurunan antara 2,47 persen hingga 4,63 persen,” ujar Syafrin saat dikonfirmasi Selasa (11/8/2020).
Karena adanya penurunan volume kendaraan di ruas jalan yang menerapkan gage, maka kecepatan lalin disebutnya menjadi meningkat sekitar 1,36 persen sampai 16,36 persen.
Tak hanya itu, pengguna angkutan umum juga meningkat jumlahnya meski tak terlalu signifikan.
“Jumlah penumpang angkutan umum Transjakarta, MRTJ, LRTJ, KRL, Ka Bandara mengalami peningkatan antara 0,64 persen hingga 6,25 persen,” jelasnya.
Meski ada peningkatan, Syafrin mengaku tren menggunakan kendaraan pribadi masih tinggi sampai sekarang di situasi merebaknya virus Covid-19.
Namun ia akan memastikan efektifitas aturan gage ini begitu sudah mulai menilang pelanggar.
“Iya, dalam satu Minggu kemarin (belum ada yang pindah ke angkutan umum) karena memang masih tahap sosialisasi, tetapi Minggu ini baru kita dapatkan data real nya setelah dilakukan penegakan hukum terhadap pelanggar ganjil genap,” katanya.
Baca Juga: Hari Pertama Tilang Gage, 1.062 Kendaraan Ditindak Polisi
Kendati demikian, Syafrin menyebut aturan gage bukan dibuat demi mengalihkan pengguna kendaraan pribadi ke angkutan umum. Tujuannya adalah agar mobilitas masyarakat bisa ditekan dan hanya bepergian jika ada keperluan penting saja.
“Pada masa pandemi Covid-19, kebijakan ganjil genap menjadi instrumen pengendalian pergerakan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 agar mobilitas warga tidak tinggi sehingga tidak terjadi kerumunan,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Soleh Solihun Mendadak Layangkan Kritik Terbuka ke Pramono Anung, Ada Apa?
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!
-
Pohon Tumbang Ganggu Layanan MRT, Gubernur Pramono: Sore Ini Kembali Normal
-
Gebrakan Pramono Anung Lantik 2.700 Pejabat Baru DKI Dalam 2 Pekan, Akhiri Kekosongan Birokrasi
-
PKS Minta Raperda Perubahan Wilayah Jakarta Ditunda: KTP hingga Sertifikat Diubah Semua, Bikin Kacau
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional