"Yang masuk sama kita ada 5 orang. Santrinya itu 5 anak, rata-rata umurnya 11 tahun. Kelas V SD," katanya.
Di lain pihak, nenek salah satu korban E menjelaskan kasus pencabulan tersebut awalnya diketahui ibu korban pada akhir Juli 2020 lalu.
Itu pun karena ibu korban curiga dengan perilaku anaknya yang tidak mau lagi pergi ke tempat pengajian AN.
Padahal, kata dia, dihari-hari sebelumnya cucu E tersebut tampak begitu rajin dan bersemangat untuk belajar mengaji.
Melihat hal itu, ibu korban kemudian berusaha membujuk anaknya agar dapat pergi mengaji.
Hanya saja, bujukan ibu korban tidak membuahkan hasil. Anak korban dengan tegas menolak permintaan ibunya, dengan alasan telah dicabuli oleh AN yang tak lain adalah guru mengajinya sendiri.
"Iya berubah perilakunya. Kan dia masuk mengaji di situ satu Minggu. Pas setelah satu Minggu, dia tidak mau pergi mengaji," kata dia.
"Pertamanya dia semangat pergi mengaji. Tidak ada masalah, tenang-tenang saja, kenapa tiba-tiba berubah?. Kenapa ini anakku? Ada apa? Bertanyalah ibunya. Dibujuk-bujuk sama ibunya, anaknya mengaku bilang saya dicabuli seperti itu," tambah E.
E mengaku belum dapat memastikan berapa banyak anak yang sudah jadi korban pencabulan pelaku. Alasannya, anak-anak yang belajar mengaji di tempat AN banyak yang trauma sehingga tidak mau bicara.
Baca Juga: Ini Fakta Baru Guru Ngaji Cabuli Muridnya Sembari Baca Alquran
"Jumlah pastinya tidak bisa kita sebut ya, karena banyak yang tidak mau bicara gitu. Iya (trauma), jadi kalau mau pastinya itu, tadi yang lapor. Tapi kalau misalnya dugaan saja ada belasan," ungkap E.
E menjelaskan tempat pengajian pelaku berada di tengah-tengah pemukiman para warga.
Anak-anak di sana, biasanya pergi mengaji dengan diantar orang tua maupun berangkat sendiri.
Meski letaknya tak jauh dari pemukiman, E memastikan bahwa hubungan antara pelaku dan cucunya yang jadi korban pencabulan tersebut sama sekali tidak ada ikatan kekeluargaan.
"Saya juga tidak tahu kan siapa-siapa muridnya di situ. Yang saya tahu itu kalau saya dengan guru mengaji tidak ada hubungan keluarga. Hanya hubungan antara guru dengan murid saja kalau cucuku ini," jelas E.
Selama mengajar, katanya, pelaku sama sekali tidak menampakkan kecurigaan. Bahkan, pelaku pun dikenal sebagai orang alim dan sering menjalankan ibadah shalat di masjid bersama para warga di sana.
Berita Terkait
-
Madura United Segera Lupakan Kekalahan, Fokus Benahi Tim Lawan PSM Makassar
-
PSM Makassar Umumkan Tomas Trucha sebagai Pelatih Baru, Lisensi UEFA Pro dari Republik Ceko
-
Masjid 99 Kubah Makassar Direhabilitasi
-
Siap-siap! PSM Makassar Umumkan Pelatih Baru Malam Ini
-
Kunci Sukses Persik Imbangi PSM Makassar, Ong Kim Swee Puji Perjuangan 10 Pemain Macan Putih
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
Terkini
-
BNI Perkuat Inklusi Keuangan dan Transaksi Digital Lewat FinExpo 2025
-
Prabowo Ungkap Kartel Narkoba Kini Pakai Kapal Selam, Minta Polisi Jadi 'Mata dan Telinga Rakyat'
-
Warga Karangasem Demak Senyum Bahagia Menyambut Terang Baru di HLN ke-80
-
Tangan Diikat saat Dilimpahkan ke Kejaksaan, Delpedro: Semakin Ditekan, Semakin Melawan!
-
Prabowo: Saya Nonton Podcast Tiap Malam, Masa Saya Dibilang Otoriter?
-
Koalisi Sipil Tolak Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Sebut Pemerintah Abaikan Korban Pelanggaran HAM
-
Kontroversi Utang Whoosh: Projo Dorong Lanjut ke Surabaya, Ungkit Ekonomi Jawa 3 Kali Lipat
-
Prabowo Dukung Penuh Polri Tanam Jagung: Langkah Berani Lawan Krisis atau Salah Fokus?
-
Skandal Suap Vonis Lepas CPO: Panitera Dituntut 12 Tahun, Ungkap Peran Penghubung Rp60 Miliar!
-
DPR Sibuk! 2 RUU Siap Ubah Wajah Indonesia: Single ID Number dan Revisi Sistem Pemilu