Suara.com - Miliarder teknologi Amerika Serikat, John McAfee sempat ditahan kepolisian Norwegia lantaran menggunakan celana dalam wanita atau thong sebagai masker wajah.
Menyadur The Daily Mail, jutawan nyentrik itu dikabarkan menolak untuk mengenakan masker bersertifikat medis, sehingga harus mendekam ditahanan.
Kabar penahanan itu disampaikan sendiri oleh istri McAfee, Janice. Dia mengonfirmasi penahanan sang suami lewat Twitter.
Akibat kelakuan nyelenehnya itu, McAfee terpaksa membatalkan pertemuan betajuk "Red Scarf Society" di Munich, Jerman.
Meski terbukti bersalah, McAfee berdalih bahwa tindakannya itu berhubungan dengan kondisi kesehatan. Masker disebutnya mengganggu pernapasan.
"Saya bersikeras bahwa itu adalah (masker-Red) paling aman yang tersedia, dan saya menolak memakai apapun demi kesehatan saya," kata pria 74 tahun itu.
Menurut tabloid Swiss Blick, foto-foto penahanan McAfee itu diambil dari bandara di Augsburg dekat Munich.
Publikasi tersebut melaporkan bahwa McAfee tidak ditangkap tetapi diberitahu bahwa dia akan dikenai karantina jika dia memasuki Jerman.
Peringatan kepolisian membuat McAfee akhirnya urung menuju Munich. Kini, dia dikabarkan berada di Belarusia.
Baca Juga: Pakai Masker Bukan Alasan Untuk Tidak Make up, Begini Tipsnya!
"Masalah sepele tapi menunggu birokrat tingkat tinggi tiba. Prosesnya lambat, seperti yang Anda tahu," tulis Janice menggunakan akun Twitter suaminya.
McAfee, yang lahir pada tahun 1945 di pangkalan militer AS di wilayah Inggris, memiliki sejarah panjang bersinggungan dengan penegakan hukum di berbagai negara.
Dia menjadi berita utama pada tahun 2012 setelah pihak berwenang mengumumkan bahwa dia dicari sebagai 'orang yang berkepentingan' dalam pembunuhan tetangganya di Belize.
Jutawan eksentrik itu kemudian dilacak di Guatemala, di mana dia mengklaim sedang mencari suaka politik.
Dia kemudian ditangkap karena memasuki negara itu secara ilegal dan akhirnya dideportasi kembali ke AS.
Musim panas lalu McAfee dan istrinya ditangkap oleh polisi di Republik Dominika yang menuduh mereka berlayar ke pulau itu dengan membawa senjata api.
Berita Terkait
-
CDC Tegaskan Larangan Pakai Masker dengan Exhaust, Ini Sebabnya!
-
Masker Covid-19 dari Emas Termahal di Dunia, Harganya Tembus Rp 22 Miliar
-
Aksi Nyeleneh Pria Tutupi Bumper Mobilnya dengan Masker
-
Dua Cara Mudah Menguji Efektivitas Masker Kain
-
Alasan Sentimen Publik, Kepolisian Florida Larang Personelnya Pakai Masker
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
Berkas Lengkap! Aktivis Delpedro Cs akan Dilimpahkan ke Kejati DKI Rabu Besok
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban
-
Sinergi Polri dan Akademi Kader Bangsa: Bangun Sekolah Unggul Menuju Indonesia Emas 2045
-
Blueprint Keberlanjutan Ride-Hailing Indonesia: Motor Penggerak UMKM dan PDB Nasional
-
Anggota DPR Non Aktif Korban Disinformasi dan Fitnah, Bukan Pelaku Kejahatan
-
Jejak Korupsi POME: Dari Kantor ke Rumah, Kejagung 'Kunci' Pejabat Bea Cukai