News / Internasional
Rabu, 19 Agustus 2020 | 13:06 WIB
Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita mengundurkan diri. (instagram @ibrahim_bobacar_keit & AFP)

Pada hari Selasa, tentara di Kati mengambil senjata dari gudang senjata di barak dan menahan perwira militer senior. Pengunjuk rasa anti-pemerintah juga membakar gedung milik menteri kehakiman Mali.

Cisse mendesak para prajurit untuk meletakkan senjata mereka. "Tidak ada masalah yang solusinya tidak dapat ditemukan melalui dialog," katanya dalam sebuah pernyataan.

Namun pemberontak sudah bergerak, mereka mulai menahan orang-orang di Bamako, termasuk menteri keuangan negara, Abdoulaye Daffe.

Kejatuhan politik Keita mirip dengan pendahulunya yakni Amadou Toumani Toure yang dipaksa keluar dari kursi kepresidenan pada tahun 2012. Saat itu, penyerangan dilakukan oleh pemberontak separatis etnis Tuareg.

Load More