Suara.com - Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita dan sejumlah pejabat tinggi pemerintah ditahan oleh tentara pemberontak di Ibu Kota Bamako, Selasa (18/8/2020).
Negara itu terjerumus konflik dan telah menghadapi pemberontakan ekstremis dan protes massa ke dalam krisis yang lebih parah.
Penahanan Keita terjadi setelah berjam-jam ketidakpastian usai tentara melancarkan pemberontakan di pangkalan militer Kati di luar Bamako dan menangkap sejumlah pejabat sipil senior dan pejabat militer.
Gambar yang beredar di media sosial menunjukkan Presiden Keita dan Perdana Menteri Boubou Cisse dalam konvoi militer yang dikepung oleh tentara bersenjata, yang disebutkan berada di garnisun Kati, namun Reuters tak dapat mengonfirmasi keaslian video tersebut.
Cisse sebelumnya meminta dialog dan mendesak kelompok pemberontak mundur.
Dua sumber keamanan lantas mengatakan kepada Reuters bahwa Keita telah ditahan dan menurut Uni Afrika Cisse juga ikut ditahan.
Lembaga penyiar negara tidak beroperasi usai serentetan penahanan sebelum kembali mengudara pada sore.
Tak langsung diketahui pasti siapa yang memimpin kelompok pemberontak tersebut, siapa yang akan memerintah selama Keita ditahan atau apa motif penahanan tersebut.
Juru bicara militer mengaku tidak mendapatkan informasi apa pun.
Baca Juga: Ribuan Warga Mali Turun ke Jalan, Tuntut Presidennya Lengser
Koalisi M5-RFP yang berada di balik aksi protes massa yang menyerukan Presiden Keita mundur sejak Juni, memberi sinyal dukungan aksi para pemberontak, dengan juru bicara Nouhoum Togo mengatakan kepada Reuters bahwa itu "bukan kudeta militer melainkan pemberontakan rakyat".
Ratusan demonstran anti pemerintah memadati alun-alun untuk bersorak sehari sebelumnya ketika terdapat rumor bahwa para pemberontak telah menahan Keita.
Massa menyalahkan Keita atas praktik korupsi dan keamanan yang kian memburuk di bagian utara dan tengah negara Afrika Barat tersebut, di mana para gerilyawan beroperasi.
Pemberontakan 2012 di pangkalan militer yang sama Kati menyebabkan kudeta militer, yang menggulingkan Presiden Amadou Toumani Toure dan mempercepat jatuhnya bagian utara Mali ke tangan gerilyawan.
Sumber: Antara/Reuters
Berita Terkait
-
Ribuan Warga Mali Turun ke Jalan, Tuntut Presidennya Lengser
-
Tak Bisa Mudik, Makan Konate Ungkap Beda Lebaran di Mali dan Indonesia
-
Cerita Makan Konate yang Gagal Mudik karena Mali Terapkan Lockdown
-
24 Tentara Mali Tewas Akibat Serangan Saat Patroli Militer
-
Bus Sarat Penumpang Lindas Ranjau di Mali, 14 Orang Tewas dan Puluhan Luka
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang