Suara.com - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN), sekaligus Sekretaris Jenderal Presidium Serikat Pekerja/ Serikat Buruh (SP/SB) Indonesia, Ristadi, menyatakan, tim tripartit yang dibentuk pemerintah, awalnya merupakan aspirasi SP/SB. Setelah terbentuk, tim tripartit bekerja dengan durasi waktu yang cukup panjang untuk berdialog, sekaligus berdebat pasal per pasal, ayat per ayat, kalimat per kalimat klaster ketenagakerjaan Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja (Ciptaker), dan hasilnya dipublikasikan secara terbuka sebagai wujud transparansi kerja tim.
"Begitu alotnya perdebatan, sampai-sampai ada satu pasal, setengah hari tidak selesai dibahas. Ini adalah bukti bahwa tim tripartit bukan sekadar stempel yang serba 'ok bos', apalagi hanya sekadar pura-pura. Sia-sia rasanya tenaga dan pikiran kami curahkan selama 2 minggu, jika hanya sekadar stempel," ujarnya.
Hal ini dia sampaikan sebagai bentuk klarifikasi atas tuduhan Said Iqbal, tokoh pergerakan kaum buruh beberapa waktu lalu, yang menyebut bahwa tim tripartit hanya sekadar stempel belaka.
Klaster ketenagakerjaan merupakan tarikan kepentingan pengusaha, pekerja dan pemerintah, sehingga forum tripartit adalah forum yang representatif untuk beradu ide gagasan menjawab tantangan persoalan bersama yang ada.
"UU dibuat bersama oleh pemerintah dan DPR, sehingga tim tripartit bentukan pemerintah adalah sama pentingnya dengan tim bentukan DPR. Di situlah akan bertemu usulan pemerintah dengan pandangan-pandangan DPR, yang pada akhirnya oleh DPR akan disahkan menjadi UU," tambah Ristadi.
Ia berharap, Baleg DPR dapat menerima hasil kerja tim tripartit sebagai salah satu bahan pertimbangan penting.
"Saya berpendapat tidak tepat dan tidak elok pernyataan Bung Said Iqbal, sebab baik tim tripartit bentukan pemerintah dan tim bentukan DPR sama-sama pentingnya," ujarnya.
Ia yakin, substansi aspirasi yang akan disampaikan SP/SB dalam tim bentukan DPR tidak akan jauh berbeda dengan yang sudah disampaikan dalam tim tripartit.
"Saya berasumsi, ini hanya soal egoisme eksistensi untuk menunjukan seolah siapa yang paling hebat dalam berjuang untuk pekerja/buruh. Tuduhan-tuduhan Bung Said Iqbal bahwa tim tripartit hanya sebagai stempel dan menyatakan tim DPR lebih kuat dari tim tripartit adalah indikasi merendahkan, meremehkan, menilai bodoh yang lain dan menganggap diri yang paling kuat, paling hebat, paling pintar dan paling benar dalam berjuang," tukasnya.
Baca Juga: Pelatihan Vokasi Jadi Strategi Kemnaker untuk Berperan di Pasar Kerja
"Terlepas dari itu semua, saya mengapresiasi pemerintah dan DPR yang telah membuka kanal/ruang seluas-luasnya bagi siapapun untuk mendengarkan aspirasi saran masukan kritik atas omnibus law cipta kerja ini," katanya.
Berita Terkait
-
Sejumlah Artis Papan Atas Ramaikan HUT RI ke-75 di Kemnaker
-
Di Usia Satu Abad, Indonesia Diharapkan menjadi Salah Satu Negara Terbaik
-
Standar Kompetensi Kerja Nasional Mampu Ciptakan SDM Berdaya Saing
-
Kemnaker Dorong Pekerja Perempuan Terdampak Covid-19 Berwirausaha
-
Pemerintah dan Pelaku Industri Cari Solusi Pulihkan Dunia Ketenagakerjaan
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
6 Gurita Bisnis Ustaz Khalid Basalamah, Diperiksa KPK Terkait Skandal Haji
-
Eks Wamenaker Noel Sudah Buka-bukaan, KPK Telusuri Dugaan Penerimaan Gratifikasi
-
Drama Jenderal TNI Vs Ferry Irwandi: 'Ide Tak Bisa Dibunuh!'
-
Analis Bongkar Alasan Prabowo Copot Budi Gunawan: Imbas 'Agustus Kelam', Loyalitas Ganda Disorot
-
Punya Usaha Travel Haji, Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Diperiksa KPK?
-
Geger Nepal: Gaya Hidup Mewah Pejabat Bikin Rakyat Marah, Rumah Menteri dan Presiden Dibakar
-
Detik-detik Menkeu Nepal Kabur Ditendang di Jalanan Saat Demo Massa Gen Z yang Muak Korupsi
-
Viral usai Tampang Terekam CCTV, 2 Perampok Rumah Kosong di Jaktim Diciduk Polisi
-
Profil Lengkap Franka Franklin, Istri Nadiem Makarim: Cucu Artis Legendaris, Ini Gurita Bisnisnya
-
CEK FAKTA: Presiden Prabowo Temui Pendemo dan Meminta Maaf?