Suara.com - Aksi Presiden Belarusia Alexander Lukashenko saat menemui para demonstran di ibu kota Minsk, bikin bergidik ngeri. Pasalnya, dia mendatangi lokasi protes sambil menenteng senapan mesin ringan, assault rifle.
Menyadur Sky News, Senin (24/8/2020), demonstrasi besar-besaran berlangsung di Belarusia sebagai protes dari hasil pemilihan presiden yang kembali dimenangkan Alexander Lukashenko.
Para demonstran yang berjumlah sekitar 200 ribu orang mengubah jalan-jalan ibu kota menjadi warna merah dan putih, sebagaimana bendera Belarusia.
Pengunjuk rasa melakukan long march sambil meneriakan protes dan menuntut pemecatan Lukashenko dari kursi presiden. Mereka kerap meneriakkan "pergi" dan "hidup Belarusia".
Mereka juga mendekati Istana Kemerdekaan, di mana video dari kantor berita negara Belta menunjukkan sebuah helikopter pemerintah, membawa Lukashenko, mendarat di lapangan.
Saat dia turun dari pesawat, dia terlihat memegang apa yang tampak seperti senapan otomatis tipe Kalashnikov, meskipun tidak ada klip amunisi yang terlihat.
Kementerian pertahanan Belarusia mengatakan tentara, bukan polisi, sekarang akan menanggapi setiap kerusuhan di dekat tugu peringatan ibu kota untuk para korban Perang Dunia Kedua.
Pemerintah Belarusia menggambarkan pengunjuk rasa anti-Lukashenko sebagai kelompok "fasis". Demonstrasi kini dikawal oleh petugas kemananan berseragam militer.
Awal bulan ini, sekitar 7.000 orang ditangkap, dan banyak dari mereka dipukuli dengan pentungan.
Baca Juga: Pilpres Belarusia Rusuh, Capres Penantang Menyelamatkan Diri ke Lituania
Menurut para pejabat, Lukashenko, yang berkuasa sejak 1994, mengambil lebih dari 80% suara pada 9 Agustus untuk mengklaim masa jabatan keenam.
Para penentang mengklaim pemungutan suara itu dicurangi untuk menutupi hilangnya dukungan publik terhadap pria berusia 65 tahun itu.
Tetapi Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengklaim tidak mungkin untuk mengatakan apakah pemilu itu ternoda karena kurangnya pengamat internasional.
Dia juga menuduh penantang oposisi utama Belarusia Svetlana Tikhanovskaya memiliki program yang tidak konstruktif atau tidak ditujukan untuk dialog.
Ms Tikhanovskaya mengatakan dia akan kembali ke rumah ketika rezim siap untuk dialog, dan bahkan bersedia untuk terlibat dengan Presiden Lukashenko.
Tikhanovskaya, manan guru berusia 37 tahun kini tengah melarikan diri ke Lituania. Kepada Sky News, dia menyebut ini adalah momentum perubahan untuk negaranya.
Tag
Berita Terkait
-
Demonstrasi di Thailand: Gunakan Simbol dan Ikon Kultur Pop
-
Sebut akan Berdamai dengan Israel, Jubir Kemenlu Sudan Langsung Dipecat
-
Bawa Bendera Anarko dan Molotov, Ratusan Orang Diciduk Polisi di Depan DPR
-
Protes Semakin Menggila, Ini Suasana Belarusia Pasca Pemilihan Presiden
-
Tiga Orang Tewas dalam Protes Penghinaan Nabi Muhammad di Bengaluru
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri