Suara.com - Pemilihan presiden Belarusia berlangsung rusuh hingga penantang presiden lama, Sviatlana Tsikhanouskaya kabur ke Lituania untuk menyelamatkan diri. Protes terus mengalir karena menolak hasil pilpres pada Senin (10/08/2020).
Menyadur VOA pada Rabu (12/08/2020), Presiden Belarusia yang lama Alexander Lukashenko dinyatakan sebagai pemenang dengan perolehan suara 80,23%.
Kandidat lawannya yang cukup berani, Sviatlana Tsikhanouskaya hanya memperoleh 9,9% suara. Ini artinya, Lukashenko memenangkan pilpres Belarusia enam kali berturut-turut.
Protes atas kemenangan Lukashenko langsung meledak di Minsk, ibu kota Belarusia. Pria yang berkuasa selama 26 tahun ini mengancam para pengunjuk rasa dengan hukuman tegas.
"Ikuti hukum dan kemudian semua percakapan tentang represi menghilang," katanya, Senin.
Sementara itu, Tsikhanouskaya mengirim pesan video kepada pendukungnya, meminta mereka untuk memaafkan kepergiannya ke Lituania saat ini.
"itu adalah keputusan yang sangat sulit. Saya tahu bahwa sebagian dari kalian akan memahami saya, banyak yang akan mengutuk saya dan beberapa bahkan akan membenci saya."
"Tapi Tuhan melarang Anda menghadapi pilihan yang saya hadapi. Anak-anak adalah hal utama dalam hidup," ujarnya.
Sviatlana Tsikhanouskaya adalah satu-satunya penantang serius bagi Presiden otoriter lama Alexander Lukashenko. Wanita ini berkata, ia tak akan pernah mengakui hasil pemilihan ini.
Baca Juga: Liga Belarusia Tetap Jalan di Tengah Pandemi Corona, Maneken Jadi Penonton
"Kami menang karena kami telah mengatasi ketakutan kami, sikap apatis dan ketidakpedulian kami," kata Tsikhanouskaya. Pejabat internasional juga mempertanyakan keabsahan pemilu, serta tindakan keras terhadap pengunjuk rasa.
"Pelecehan dan penindasan dengan kekerasan terhadap pengunjuk rasa damai tidak memiliki tempat di Eropa," kata Ursula von der Leyen, presiden Komisi Uni Eropa di Twitter.
"Saya meminta pihak berwenang Belarusia untuk memastikan bahwa suara dalam pemilihan kemarin dihitung dan dipublikasikan secara akurat," lanjutnya.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan pemilihan Belarusia tidak bebas dan adil. Ia mengutuk kekerasan berkelanjutan terhadap pengunjuk rasa dan penahanan pendukung oposisi.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell juga menuduh adanya kecurangan dalam proses pemilu.
Tsikhanouskaya terjun ke dalam kompetisi ini setelah suaminya, Syarhei, penulis anti-pemerintah dan calon oposisi potensial, dipenjara pada Mei.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Misteri Lawatan Trump ke Asia: Sinyal Kejutan dari Korut, Kim Jong Un Sudah Menanti?
-
Viral Pencurian Brutal di Lampu Merah Tanjung Priok, Sopir Pasrah Pilih Tak Keluar Truk
-
Gaza Butuh Rp116,3 Triliun untuk Pulihkan Layanan Kesehatan yang Hancur Total
-
Hadirkan Cahaya Bagi Warga Sabang Aceh, Ubah Gelap Jadi Harapan Baru: Kiprah PLN Peringati HLN ke-80
-
Cuaca Ekstrem dan Suhu Panas Landa Indonesia, Waspada di Tiga Provinsi Siaga
-
Momen Langka di Kuala Lumpur, Donald Trump dan Prabowo Subianto Hadiri KTT ASEAN
-
Heboh Emak-Emak di Sambas Diduga Nistakan Agama, Polres dan MUI Turun Tangan
-
Skandal Korupsi Kemenaker Melebar,Giliran Jurnalis dan Atase di Malaysia 'Diinterogasi' KPK
-
Ungkap 38 Ribu Kasus Narkoba, Mahfud MD Puji Polri: Setiap Keberhasian Patut Diapresiasi
-
Duka dari Bangkok: Ratu Sirikit, Ibunda Raja Thailand, Wafat di Usia 93 Tahun