Suara.com - Penularan virus corona covid-19 di Jakarta semakin parah karena angka tingkat positif atau positivity rate menyentuh 10 persen dan penambahan harian pasien positif di atas 500 orang.
Menanggapi situasi ini, DPRD Jakarta meminta pada Pemprov DKI Jakarta agar memperketat pembatasan di wilayah lokal.
Wakil Ketua DPRD Jakarta Zita Anjani mengatakan Pembatasan Sosial Berskala Lokal (PSBL) harus segera diterapkan. Terlebih lagi kebijakan ini sudah diizinkan dalam Peraturan Gubernur (Pergub) nomor 80 tahun 2020.
"Saya berharap kita di DKI bisa betul-betul terapkan Pergub No. 80 itu. Memang sudah saat nya pengendalian ketat berskala lokal diterapkan. Ini upaya kita untuk survive," ujar Zita kepada wartawan, Rabu (26/8/2020).
Dalam pelaksanaan PSBL, Zita meminta segala unsur sampai tingkat kecil dilibatkan.
Nantinya mulai dari pengurus RT sampai karang taruna harus bisa memantau penerapan protokol kesehatan yang dilakukan warga.
"Libatkan sampai level RT/RW. Ada anak muda/mudi kita di Karang Taruna, libatkan mereka untuk keliling sebagai bentuk kontrol di lingkungan warga," jelasnya.
Menurutnya situasi corona di Jakarta ini sudah memerlukan penanganan serius. Terlebih lagi belum lama ini anak buah Gubernur Anies Baswedan, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota sudah terjangkit Covid-19.
"Wabah ini bukan hanya masalah 3 M (memakai masker, jaga jarak, dan mencuci tangan), dia bisa menyerang siapa saja. Bahkan anak buahnya Pak Anies juga sudah kena, padahal kita tahu Pemprov sangat ketat menerapkan protokol kesehatan," pungkasnya.
Baca Juga: Para Menteri yang Foto Bareng Tanpa Masker, Jangan Dulu Merasa Aman
Berita Terkait
-
Para Menteri yang Foto Bareng Tanpa Masker, Jangan Dulu Merasa Aman
-
Sebelum Nonton Film di Bioskop Jakarta, Baiknya Baca Pesan Ini Dulu Deh
-
Anggota Dewan Bunuh Diri Usai Dinyatakan Terinfeksi Virus Covid-19
-
Izin Operasi Ditunda, Ini Kata Ahli soal Penularan Covid-19 di Bioskop
-
Ini 5 Tips Hindari Kulit Kering Karena Penggunaan Hand Sanitizer Berlebihan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
Terkini
-
Pohon Tumbang Ganggu Layanan MRT, Gubernur Pramono: Sore Ini Kembali Normal
-
Dugaan Cinta Terlarang Perwira Polisi dan Dosen Untag: AKBP B Dipatsus, Kematian DLV Masih Misteri
-
Jangan Takut Lapor! KemenPPPA Tegaskan Saksi dan Korban KBGO Tak Bisa Dituntut Balik
-
Gerak Dipersempit! Roy Suryo Cs Resmi Dicekal ke Luar Negeri di Kasus Ijazah Jokowi
-
KPK Serahkan Rp 883 Miliar Hasil Perkara Investasi Fiktif ke PT Taspen
-
Analis 'Tampar' Mimpi Kaesang di 2029: PSI Partai Gurem, Jokowi Sudah Tak Laku Dijual
-
Waspada! Menteri Meutya Ungkap Anak-Anak Jadi Sasaran Empuk Penipuan Belanja Online
-
'Lanjut Yang Mulia!' Momen 8 Terdakwa Demo Agustus 2025 Nekat Jalani Sidang Tanpa Pengacara
-
Pemkab Jember Siapkan Air Terjun Tancak Sebagai Destinasi Unggulan Baru
-
Gara-gara Pohon Mahoni 'Raksasa' Usia 1 Abad Tumbang, 524 Penumpang MRT Jakarta Dievakuasi