Suara.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan, prioritas pemberantasan kasus kekerasan seksual di sekolah dan kampus harus tersisihkan akibat pandemi Covid-19. Padahal pihaknya sudah menyusun beberapa program untuk menghapuskan yang menurutnya 3 dosa di dunia pendidikan, yakni dosa intoleransi, dosa kekerasan seksual, dan dosa bullying.
"Tapi salah satunya secara spesifik sudah mengikuti benchmark atau framework global cuma tertunda karena Covid-19, seperti semua hal-hal baik yang mau kita lakukan tertunda karena krisis ini menjadi prioritas," kata Nadiem dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI, Kamis (27/8/2020).
Meski begitu, mantan bos Gojek ini menyatakan penyusunan program penghapusan 3 dosa di dunia pendidikan itu akan tetap berjalan setelah pandemi berakhir.
"Tetapi jangan khawatir itu sudah dirancang dan tinggal kita eksekusi, tapi mengharapkan dan kita harus memprioritaskan Covid-19 dan anggarannya ke sana dulu," ujarnya.
Hal ini disampaikan Nadiem dalam menganggapi pandangan Wakil Ketua Komisi X, Hetifah Sjaifudian dalam rapat di DPR RI yang meminta Kemendikbud membuat aturan khusus terkait kekerasan seksual di lingkungan pendidikan.
"Kami harap Mas Menteri menanggapi ini, bagaimana bisa buat peraturan khusus soal ini dan fasilitas lain yang bisa mencegah terjadinya pelecehan. Dan sanksi bagi oknum, walau dia ASN pokoknya harus bisa dipecat," kata Hetifah.
Berita Terkait
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Miris! Anak 10 Tahun di Samarinda Jadi Korban Eksploitasi Seksual: Ibu dan Ayah Tiri Terlibat
-
Korupsi Wastafel Rp43,59 Miliar saat Pagebluk Covid-19, SMY Ditahan Polisi
-
Konten Kreator Sindir Jokowi: Penunjukan Nadiem Jadi Menteri Pendidikan di Luar Nalar
-
Katanya Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen, Kok BI Pakai Skema saat Covid-19 demi Biayai Program Pemerintah?
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
Terkini
-
Sudah Ditangkap? Misteri Hilangnya Nama Gembong Narkoba Fredy Pratama dari Situs Interpol
-
MBG di SDN 01 Pasar Rebo Disetop Imbas Keracunan Massal, Sampel Muntahan Siswa Diteliti Puskesmas
-
Miris! Polisi Bacok Polisi di Tempat Hiburan Malam, Propam Polda Gorontalo Ancam Sanksi Berat
-
Acungkan Jari Telunjuk, Ekspresi Prabowo 'Pecah' saat Nyanyi Bareng Sederet Pejabat di Lubang Buaya
-
Keracunan MBG di Pasar Rebo! Mie Pucat dan Bau Busuk Diduga Jadi Biang Kerok
-
Bau Busuk dari Mobil Terparkir Ungkap Tragedi: Sopir Taksi Online Ditemukan Tewas di Pejaten
-
Korupsi Menggila di Desa! ICW Ungkap Fakta Mencengangkan Sepanjang 2024
-
Menkeu Purbaya Curhat Gerak-geriknya di Tiktok Dipantau Prabowo, Mengapa?
-
Organisasi Kesehatan Kritik Rencana Menkeu Tidak Naikkan Cukai Rokok 2026: Pembunuhan Rakyat!
-
Hariati Sinaga Kritik Sistem Kapitalis yang Menghalangi Kesetaraan